Aktivis hak asasi manusia (HAM) membentangkan spanduk bertuliskan "No Genocide Games" dan mengibarkan bendera Tibet pada upacara penyalaan obor yang digelar di Yunani, Senin (18/10), sebagai bentuk protes pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.
Dua wanita dan seorang pria aktivis HAM menyelinap melewati barisan polisi yang ketat dan memasuki situs arkeologi serta kuil Yunani kuno yang biasa menjadi tempat api Olimpiade dinyalakan.
Para aktivis tersebut mengangkat bendera Tibet selama beberapa detik setelah obor dinyalakan oleh seorang aktris Yunani.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiga pengunjuk rasa berteriak untuk memboikot Olimpiade di Beijing, ketika pejabat yang diundang, termasuk Presiden Yunani Katerina Sakellaropoulou dan Presiden Komite Olimpiade Internasional Thomas Bach, melihatnya.
Namun, tak lama kemudian polisi langsung mengamankan ketiga aktivis tersebut.
![]() |
Komite Olimpiade Yunani (HOC) yang bertanggung jawab menyelenggarakan acara tersebut mengaku kecewa upacara tersebut telah digunakan untuk tujuan politik.
"Penyalaan api Olimpiade mewakili 3.000 tahun sejarah Yunani dan komitmen untuk perdamaian," kata HOC dikutip dari Reuters.
"Sementara HOC menghormati hak individu atas kebebasan berekspresi, sangat mengecewakan bahwa acara budaya tradisional ini telah digunakan oleh beberapa individu untuk tujuan lain."
Ini adalah kedua kalinya, setelah Olimpiade Beijing 2008, upacara penyalaan obor diganggu dengan aksi protes para aktivis HAM.