Dalam video yang beredar di media sosial, pada menit ke-82 Solechudin menampar wajah wasit Ikhsan. Insiden ini membuat pertandingan terhenti, sebab Solechudin juga bersitegang dengan pemain Mataram Utama.
Wasit Ikhsan akhirnya diganti wasit cadangan Bagus Kurniawan karena tamparan tersebut. Solechudin pun akhirnya diganjar kartu merah. Dengan demikian Sleman United tampil dengan sembilan pemain.
Lihat Juga : |
Situasi ini dimanfaatkan Mataram Utama untuk menambah gol. Pada menit ke-83 Aruna Brama Siwi mencatatkan namanya di papan skor, dan pada masa injury time (90+5) giliran Kusuma Silaban mencetak gol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akhirnya Mataram Utama unggul dengan skor 3-1. Berkat kemenangan ini tim yang ditangani pelatih Erwan Hendarwanto ini akan mewakili Yogyakarta dalam Liga 3 fase nasional pada 2022.
Seusai laga, hakim garis diburu. Penonton undangan yang berada di tribune sampai turun ke jalan masuk ruang ganti. Saat itulah hakim garis ditendang dan diinjak-injak sejumlah orang yang tersulut emosinya.
"Kayaknya Asisten Wasit yang dipukuli. Wasitnya kan diganti wasit cadangan. Situasinya saat itu crowded. Itu kan ada ofisial, undangan, ada aparat keamanan juga yang coba melerai," kata Syauqi.
"Harusnya laga ini tanpa penonton. Mengapa yang dari tribune bisa masuk, terus menendang wasit sampai seperti itu. Ada jumlah lebih di technical area. Ini perspektif saya ya," ujarnya.