Sekretaris Jenderal PSSI, Yunus Nusi, menganggap penyambutan kedatangan Timnas Indonesia oleh Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan, tak perlu dipermasalahkan.
Iriawan memberi sambutan di hotel tempat Timnas Indonesia menjalankan karantina usai tiba dari Singapura, Minggu (2/1).
Manuver Iriawan tersebut mendapat respons negatif dari netizen karena menganggap tak sejalan dengan maksud dan tujuan dari karantina yang merupakan proses mengurangi risiko penularan di masa pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yunus pun menjelaskan pihaknya mematuhi aturan pemerintah terkait karantina guna menekan penyebaran virus Corona.
"Kami menghargai dan menghormati aturan negara untuk karantina," ujar Yunus.
Menurutnya sambutan Ketua Umum PSSI tak perlu dipermasalahkan karena seluruh anggota Timnas Indonesia dianggap dalam keadaan aman setelah berada dalam sistem gelembung selama pelaksanaan Piala AFF 2020 dan dites usap PCR setiap tiga hari.
"Jadi apa salahnya jika timnas disambut oleh Ketua Umum? Kami semua sudah dites PCR dan hasilnya negatif. Hari ini juga sudah tes dan semuanya sehat. Sebenarnya, jika memungkinkan, kami tak perlu lagi karantina di Indonesia. Namun, kami tetap menjalaninya," kata Yunus dikutip dari Antara.
Sementara Juru Bicara Satgas Wiku Adisasmito juga merespons Iriawan yang mendatangi Timnas Indonesia pada saat masa karantina Covid-19.
Wiku mengakui memang tidak ada secara tertulis peraturan pelarangan mendatangi pelaku perjalanan dari luar negeri yang baru tiba. Namun, menurutnya, lebih baik dihindari.
"Betul, himbauan. Namun himbauan ini harus disampaikan oleh Satgas COVID-19 di fasilitas karantina tersebut. Baiknya memang tidak melakukan kontak langsung untuk meminimalisir peluang penularan," kata Wiku kepada CNNIndonesia.com, Senin (3/1).
Kabid Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Alexander K. Ginting mengatakan pihaknya akan mengonfirmasi terlebih dahulu soal sambutan Iriawan tersebut lantaran Timnas Indonesia baru saja melakukan perjalanan dari luar negeri.
"Perlu dikonfirmasi kejadian tersebut ke wilayah. Ada unit kerja yang bertugas untuk quality control," kata Alex
Ia menjelaskan proses karantina dimulai sejak kedatangan sampai di hotel atau tempat kaantina yang suda ditetapkan. Sehingga pelaku perjalanan tidak boleh didatangi sejak tiba di bandara.
"Kita harus tanya ke Satgas Covid Propinsi dan Satgas di hotel, apa sesungguhnya yang jadi pertimbangan mereka," ucapnya.
(nva/nva)