ANALISIS

Timnas Putri ke Piala Asia, Anomali Lalai PSSI

Nova Arifianto | CNN Indonesia
Jumat, 14 Jan 2022 07:26 WIB
Timnas Indonesia Putri kembali ke Piala Asia setelah 32 tahun, di tengah ketiadaan kompetisi.
Timnas Indonesia putri menjalani pelatnas sebelum tampil di Piala Asia. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)

Timnas Indonesia Putri pernah punya pengalaman menempati peringkat 4 di Piala Asia. Salah satu faktor yang mendukung adalah keberadaan liga dan turnamen.

Tak hanya melalui ajang bernama Liga Sepak Bola Wanita yang dikenal dengan nama Galanita, ada pula Piala Kartini yang juga menjadi ajang pembuktian persaingan kaum hawa di lapangan hijau.

Sebuah bukti mengenai eksistensi sepak bola wanita Indonesia pada kurun waktu 1970-an hingga 1980-an sempat terekam dalam salah satu adegan film komedi Warkop DKI yang berjudul Maju Kena Mundur Kena, besutan sutradara Arizal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di film itu dikisahkan rekan satu kos Dono, Kasino, dan Indro menjalani sebuah pertandingan melawan salah sebuah klub wanita legendaris di Indonesia, Buana Putri. Pemain-pemain asli tim Buana Putri pun disebut ikut tampil sebagai kameo.

Buana Putri dan rival-rivalnya seperti Putri Jaya, Putri Priangan, atau Putri Cenderawasih menjadi pertanda sepak bola putri naik daun di kala itu.

Bak tren, kemudian sepak bola wanita di Indonesia hilang daya tarik. PSSI pun tampak tak ada hati menggoda para wanita kembali bermain di lapangan hijau.

Timnas Putri pun kekurangan ajang berkelas dan ambisi memajukan sepak bola wanita yang sempat hidup di tahun 1980-an pudar.

Timnas Putri tetap mengikuti kejuaraan-kejuaraan seperti SEA Games atau Piala AFF, namun tanpa penggemblengan berarti seperti yang terjadi saat ini menuju Piala Asia 2022.

Setelah melewati Singapura dalam laga dua leg pada fase kualifikasi yang berlangsung September 2021, Timnas Putri bakal langsung berhadapan dengan Australia pada laga pertama Piala Asia 2022.

Salah satu unggulan utama itu memiliki skuad mewah. Tim berjuluk The Matildas itu dihuni 23 pemain yang mayoritas tampil di liga Eropa.

Sam Kerr, yang menjadi striker dan bermain untuk Chelsea, merupakan penghuni tim terbaik Liga Champions Eropa 2020/2021. Bek Ellie Carpenter yang dikontrak Olympique Lyon juga merasakan persaingan Liga Champions.

Bukti ketangguhan Australia adalah selalu berada dalam posisi empat besar Piala Asia sejak 2006 hingga 2018 termasuk ketika menjadi juara pada 2010.

Thailand pun memiliki pemain yang turut membawa negeri Gajah Putih itu menempati peringkat ketiga pada Piala Asia 2018. Sejatinya Thailand merupakan kekuatan tradisional sepak bola wanita Asia lantaran pernah rutin mengisi posisi empat besar pada perhelatan awal di pertengahan 1970 hingga 1980-an.

Filipina juga ditunjang pelatih anyar yang pernah membesut Australia. Pemain-pemain naturalisasi dan pemusatan latihan sejak November juga menjadi indikasi keseriusan Filipina membenahi prestasi sepak bola putri, selain kembali menggiatkan liga lokal.

(jal)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER