Ricky Kambuaya mengaku nyaris terpuruk sebagai pesepakbola sebelum menjadi andalan Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae Yong.
Gelandang 25 tahun itu tergolong pemain yang mengalami pasang-surut di sepak bola Indonesia. Ricky bersinar dengan PSMP Mojokerto Putra, namun hampir tenggelam di PSS Sleman.
Beruntung Ricky mengatakan masih kuat mental sehingga bisa bangkit, hingga akhirnya direkrut Persebaya Surabaya dan melakoni debut di Timnas Indonesia bersama Shin Tae Yong.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam wawancara dengan PSSI, Ricky mengatakan musimnya di PSMP begitu bagus dengan mencetak belasan gol. Akan tetapi, nasib baik itu berubah saat pindah ke PSS dan debut di Liga 1.
"Tapi setelah saya ke Sleman, baru pertama main di Liga 1, jadi kita bersaing di starting line up. Waktu bermain tidak terlalu banyak, paling di babak kedua, menit ke berapa, dapat menit bermain sedikit saja," ujar Ricky.
![]() |
"Di situ mental terganggu, kalau tidak kuat mungkin saya mau mabuk, hampir [punya] tujuan begitu karena mental terganggu, langsung drop. Apalagi dalam beberapa pertandingan main kurang bagus," ucap Ricky menambahkan.
Pemain kelahiran Sorong itu bersyukur tidak terlanjur terpuruk semasa di PSS. Ricky mengaku bisa segera dekat dengan Tuhan sehingga kembali bangkit dan menjadi seperti saat ini.
"Tapi saya bersyukur dekat dengan Tuhan. Saya secara pribadi [sebelumnya] agak jauh dengan Tuhan," tutur Ricky.
"Saya bersyukur setelah momen itu mulai aktivitas di Sleman ada cabang gereja saya di sana, mulai sama hamba Tuhan dekat dan berdoa di sana. Hamba Tuhan kasih firman, bicara terus dan saya makin kokoh, saya tidak boleh menyerah, dalam momen seperti ini saya jangan sampe menyerah," kata Ricky melanjutkan.