Pelatih Sabah, Ong Kim Swee, membantah tudingan yang menyebut klub tersebut menghalangi Saddil Ramdani melanjutkan karier sepak bola di Eropa.
Kim Swee membenarkan ada tawaran dari klub FK Novi Pazar, namun tidak ada pengajuan harga transfer sehingga pihak Sabah menolak keinginan kesebelasan asal Serbia tersebut.
"Kami menerima penawaran resmi dari klub tetapi tidak ada biaya transfer. Ini tidak benar karena secara profesional, saat mendekati pemain yang memiliki kontrak, biaya transfer harus dibayarkan," kata Kim Swee dikutip dari New Straits Times.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir banyak yang tidak mengerti kalau si pemain sendiri yang mengatakan dia tidak ingin pergi. Jika itu demi kepentingan terbaik pemain, kami akan mewujudkannya dengan cara sebaik mungkin," sambung sosok yang pernah menangani timnas Malaysia tersebut.
Kim Swee, yang pernah terlibat dalam transfer pemain ke Eropa dan negara Asia lain, juga menyebut akan melindungi Saddil dari kepentingan-kepentingan tertentu.
"Saya tahu agenda mereka. Jika kami melepaskan pemain hari ini, saya dapat menjamin 100 persen bahwa dia pergi ke sana hanya dalam sebulan, lalu klub Indonesia lain akan membelinya dengan mengeluarkan biaya transfer," jelas Kim Swee.
"Ada hal-hal yang lebih besar di sini, ada ang menyalahkan kami tetapi tidak mengetahui cerita sebenarnya. Mendapat tawaran internasional adalah masalah besar, dan jika pemain ingin pergi, saya bisa mengaturnya," sambung pelatih yang sebelumnya menjabat sebagai direktur teknik Malaysia tersebut.
Sebelumnya agen Saddil, Alexander Talpes, mengatakan klub Novi Pazar merasa dibohongi Sabah lantaran meminta uang transfer 300 ribu euro atau senilai Rp4,9 miliar untuk menebus pemain yang pernah memperkuat Timnas Indonesia U-23 tersebut.
Klaim Novi Pazar tersebut muncul karena Saddil lebih dulu mengatakan dirinya bisa pergi dari Sabah tanpa bayaran atau bebas transfer.
(nva/har)