LIPUTAN KHUSUS

Ketika Esports Tak Lagi Dipandang Sebelah Mata

CNN Indonesia
Rabu, 09 Mar 2022 09:02 WIB
Esports menempuh jalan panjang sampai akhirnya jadi salah satu olahraga yang dipertandingkan di multi event seperti olahraga lain. (AFP/MARIA TAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Esports punya langkah yang panjang dan unik sampai akhirnya bisa dianggap dan dikategorikan sebagai salah satu olahraga saat ini.

Dulu bermain game kerap dianggap sebagai sesuatu yang negatif karena bisa menimbulkan efek ketagihan dan lupa waktu bagi pemainnya. Namun stigma itu kini telah berubah.

Bermain game tak bisa lagi dipandang sekadar hobi atau penghilang stres, melainkan sudah dianggap sebagai sebagai sebuah olahraga dan memiliki nilai positif.

Hal ini berkaitan dengan munculnya olahraga permainan game yaitu Esports.

Memberikan label pertandingan game sebagai olahraga memang telah menjadi topik yang kontroversial sejak lama. Pihak yang pro menilai Electronic Sports atau Esports adalah olahraga non-tradisional dan mengklasifikasikannya ke dalam olahraga pikiran seperti catur atau bridge.

Rusia menjadi negara pertama yang mengakui Esports sebagai disiplin olahraga pada 25 Juli 2001. Kemudian, China menyusul mengakui Esports sebagai olahraga pada 2003.

"Dulu kata-kata Esports itu enggak ada. Kalo kita bicara 1999, 2000, 2001, itu namanya pertandingan games saja," ucap Dewan Kehormatan Asosiasi Esports Indonesia (IESPA), Eddy Lim.

Awal Mula Turnamen Esports di Indonesia

Esports mulai muncul di Indonesia sejak kehadiran Liga Game Forum pada 1999. Turnamen ini digelar setiap tahun dengan jumlah peserta yang semakin banyak.

"Akhirnya pada 2002 Liga Games ini memegang lisensi internasional. Waktu itu nama turnamennya World Cyber Games. Jadi World Cyber Games itu semacam Olimpiade Games," ucap Eddy Lim.

"Sejak 2002 kita mengadakan event, dengan juara dari Indonesia dibawa ke internasional, diadu dengan juara-juara negara lainnya. Itulah cikal bakal Esports di Indonesia." 

Layaknya olahraga pada umumnya, Esports juga punya pertandingan atau ajang level negara yang diikuti tim nasional. Termasuk Indonesia.

Pada 2015 untuk kali pertama Indonesia mengirimkan kontingen timnas Esports ke ajang IESF Esports World Championship 2015 di Busan, Korea.

Lalu pada 2016, Indonesia kembali mengirimkan kontingen timnas Esports pada ajang ASEAN Games for Esports (AGES) di Kuala Lumpur, Malaysia. Ajang ini merupakan kali pertama 7 Asosiasi Esports negara-negara Asia Tenggara berkumpul yang sekaligus menjadi cikal bakal masuknya Esports sebagai cabang olahraga di SEA Games.

Kemudian pada 2018 telah terjadi transisi pada pengkategorian Esports yaitu dari Olahraga Rekreasi menjadi Olahraga Prestasi. Perubahan itu terjadi saat Esports masuk dalam cabor ekshibisi di Asian Games 2018.

Esports pun resmi diakui sebagai cabang olahraga prestasi di Indonesia oleh Kemenpora dan KONI pada Rapat Kerja Nasional KONI Pusat 2020.

Esports dinilai layak disebut cabang olahraga karena menggunakan tenaga manusia berupa kecepatan, ketangkasan, dan strategi seperti pada olahraga umumnya. Selain itu, Esports juga sudah banyak dipertandingkan di pentas olahraga nasional maupun internasional.

Esports kini pun telah berkembang menjadi industri besar yang menjanjikan pemasukan luar biasa, baik bagi pemain, developer game, publiser, dan lainnya.

"Saya melihat industri Esports ini akan semakin cerah di masa depan. Karena Esports akan berkembang seiring dengan perkembangan teknologi. Semakin teknologi berkembang, maka Esports akan semakin berkembang," kata Kabid Humas PB ESI, Ashadi Ang.

Menpora) Zainudin Amali (kiri) didampingi Ketua Harian PBESI Bambang Sunarwibowo (kanan) dan Manajer Tim Nasional Esports SEA Games Erlangga (tengah) saat meninjau Pelatnas Esports SEA Games di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (7/3). (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya./rwa)

Sementara itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik (Menpora RI), Zainudin Amali memastikan pemerintah melalui Kemenpora memberikan dukungan penuh terhadap kemajuan Esports di Indonesia.

Hal ini disampaikan Menpora Amali saat meninjau Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Tim Esports Indonesia SEA Games 2021 Vietnam di Jeep Station Indonesia, Bogor, Jawa Barat, Senin (7/3). Menpora Amali pun berharap 128 peserta yang mengikuti Pelatnas ini dapat menorehkan prestasi.

"Kemenpora akan selalu memberikan dukungan kepada pengurus Esports Indonesia dan perkembangan cabang olahraga Esports di Tanah Air. Kita mensupport terus, pastikanlah prestasi demi prestasi bisa ditunjukkan, maka tentu dukungannya akan makin bertambah," kata Menpora Amali. 



(rhr/ptr)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK