Alasan Esports Bisa Jadi Cabang Olahraga

CNN Indonesia
Rabu, 09 Mar 2022 11:14 WIB
Setelah perjalanan panjang, Esports akhirnya diterima sebagai salah satu cabang olahraga. Berikut alasan Esports layak jadi salah satu cabor.
Pada SEA Games 2019 di Filipina, Esports telah menjadi cabor resmi yang dipertandingkan untuk memperebutkan medali. ( www.iespa.or.id)
Jakarta, CNN Indonesia --

Esports makin menegaskan diri sebagai cabang olahraga setelah dipertandingkan pada multievent yaitu Asian Games 2018, SEA Games 2019, dan PON Papua 2020. Berikut alasan Esports termasuk cabang olahraga.

Esports mulai menunjukkan eksistensinya setelah hadir sebagai ajang ekshibisi pada Asian Games 2018 dan PON Papua 2020.

Namun, pada SEA Games 2019 di Filipina, Esports telah menjadi cabor resmi yang dipertandingkan untuk memperebutkan medali.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan kehadiran Esports di Asian Games dan SEA Games, terbukti bahwa mereka diperhitungkan menjadi cabang olahraga.

Ketua Harian Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) Bambang Sunarwibowo,membeberkan sejumlah alasan bermain game di depan komputer, atau menggunakan game console, layak disejajarkan dengan cabang-cabang lainnya.

"Esports layak menjadi sebuah cabang olahraga karena menggunakan tenaga manusia berupa kecepatan, ketangkasan, dan strategi seperti olahraga pada umumnya," kata Bambang Sunarwibowo.

"Alasan lainnya adalah karena Esports sudah banyak dipertandingkan baik dalam event nasional atau pun internasional, termasuk di Asian Games 2018 dan SEA Games 2019," kata Bambang menambahkan.

Ketua Harian PBESI Bambang Sunarwibowo. (Dok Kemenpora)Ketua Harian PBESI Bambang Sunarwibowo. (Dok Kemenpora)

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) juga sempat mengunggah infografis di akun Instagramnya mengenai alasan Esports termasuk cabang olahraga.

Dalam unggahan itu, Esports dijabarkan memiliki tiga dasar olahraga yaitu unsur kompetitif, unsur sportivitas, dan unsur prestasi.

Eddy Lim (kedua dari kanan). Dok IESPADewan Kehormatan IESPA, Eddy Lim (kedua dari kanan), dalam sebuah acara. (Dok IESPA)

Sementara, Dewan Kehormatan Asosiasi Esports Indonesia (IESPA), Eddy Lim, menambahkan jika Esports bukan bagian olahraga maka tidak akan masuk menjadi cabor Asian Games dan SEA Games.

"Esports, kalau bukan olahraga tidak mungkin bisa masuk Asian Games. Nah jadi itu tonggak penting banget bahwa Esports itu olahraga. Nah terus 2019 kan SEA Games. SEA Games bukan ekshibisi lagi, sudah perebutan medali. Nah nanti Asian Games 2022 itu sudah perebutan medali," ucap Eddy Lim yang merupakan mantan Ketua Umum IESPA.

Eddy menjelaskan Esports sebenarnya sudah diakui sebagai olahraga di Indonesia sejak 2014. Tepatnya, saat IESPA berhimpun kepada Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (FORMI).

"Esports di Indonesia sudah diakui sebagai olahraga pada 2014 karena kita diterima oleh FORMI. Jadi FORMI sudah mengakui Esports itu adalah olahraga. Sekarang, satu dunia sepakat bahwa Esports itu olahraga," kata Eddy Lim.

"Memang awalnya waktu orang bilang olahraga dalam bayangan mereka tuh menggunakan otot-otot besar. Padahal olahraga yang menggunakan otot-otot kecil itu banyak sekali, misal menembak. Bahkan, gerakan di Esports itu lebih banyak dibanding menembak. Konsentrasi, sama-sama konsentrasi. Tapi kalau konsentrasinya si penembak hanya satu titik atau gerakannya hanya beberapa. Terus memanah, memanah juga tidak banyak gerak," ucap Eddy Lim menambahkan.

Banner live streaming MotoGP 2022

Menurutnya, Esports bisa masuk dalam kategori olahraga yang melibatkan motorik halus, layaknya Catur dan Bridge.

Bahkan, pada Asian Games 2022, Esports pun masuk ke dalam kategori olahraga pikiran bersama Brigde, Chess, Go, dan Xiangqi.

[Gambas:Video CNN]



(rhr/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER