Anggota Exco UEFA asal Rusia Alexander Dyukov memprotes keputusan UEFA memindahkan lokasi final Liga Champions yang dijadwalkan bergulir 28 Mei mendatang.
Dyukov yang juga merupakan Ketua Persatuan Sepak Bola Rusia (RFU) dan petinggi perusahaan minyak Rusia Gazprom menyayangkan sikap UEFA yang menyampurkan urusan politik dengan olahraga.
"Kami percaya bahwa keputusan memindahkan arena final Liga Champions sangat kental dengan kepentingan politik. RFU tetap memegang prinsip olahraga harus di luar aspek politik dan kami tidak bisa mendukung keputusan ini," kata Dyukov dikutip dari The Guardian, Sabtu (26/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"RFU juga tidak akan mendukung keputusan memindahkan semua pertandingan klub Rusia ke tempat netral. Ini mencederai prinsip olahraga dan semangat para pemain, pelatih, serta penggemar," ujarnya menegaskan.
Final Liga Champions 2021/2022 yang semula akan digelar di Rusia resmi dipindah ke Paris karena dampak invasi Rusia ke Ukraina.
Hal tersebut diputuskan konfederasi sepak bola Eropa (UEFA) setelah melakukan pertemuan darurat pada Jumat (25/2). Ini sebagai langkah atas tindakan Rusia yang menginvasi Ukraina.
Semula UEFA menetapkan Stadion Krestovsky di Saint Petersburg, Rusia, sebagai venue final Liga Champions.
Namun, lokasi partai puncak turnamen antarklub Eropa itu dipindah ke Stade de France, Paris, Prancis pada 28 Mei 2022.
Sementara itu, hingga kini Liga Champions 2021/2022 baru memasuki leg kedua babak 16 besar.
(ikh/rhr)