Jakarta, CNN Indonesia --
Chelsea dalam misi sulit melawan Real Madrid dalam leg kedua perempat final Liga Champions di Santiago Bernabeu, Rabu (13/4) dini hari WIB.
The Blues memiliki tugas berat mempertahankan gelar juara Liga Champions. Dalam perjuangan menjaga trofi Si Kuping Besar tetap di London, Chelsea harus menyerah 1-3 dari Madrid pada leg pertama, pekan lalu.
Untuk bisa bangkit dan lolos ke semifinal Liga Champions, Chelsea membutuhkan tiga gol ke gawang Los Blancos. Sasaran itu terbilang sulit lantaran dalam tiga laga terakhir Madrid memiliki rapor apik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat sejarah, hasrat Chelsea mempertahankan gelar juara Liga Champions itu bisa mustahil. Sejak era Liga Champions diperkenalkan pada 1992, belum ada klub Liga Inggris yang juara beruntun atau back to back.
Sejauh ini baru Real Madrid sendiri yang dua kali mempertahankan gelar juara atau tiga kali juara beruntun pada 2015/2016 hingga 2017/2018.
Liverpool adalah klub Inggris pertama yang back to back juara di level elite turnamen antarklub Eropa ini, namun saat itu masih era European Cup bukan Liga Champions.
Selain Liverpool pada musim 1976/1977 dan 1977/1978, Nottingham Forest juga pernah juara beruntun pada 1978/1979 dan 1979/1980.
 Chelsea tidak memiliki sejarah comeback usai kalah di leg pertama. (AP/Kirsty Wigglesworth) |
Sejak 1992 Manchester United, Liverpool, dan Chelsea silih berganti, namun tidak ada yang sanggup juara dua kali berturut-turut.
Sejarah lain yang bisa mendukung kemustahilan The Blues lolos ke semifinal dan menjaga peluang mempertahankan gelar juara Liga Champions adalah, histori comeback yang fantastis.
Situs Liga Champions mencatat, sebelum kalah 1-3 dari Madrid di kandang pada leg pertama perempat final musim ini, Chelsea sudah tiga kali kalah di leg pertama kompetisi Eropa yang seluruhnya terjadi di Liga Champions.
Dari tiga kekalahan di kandang pada leg pertama Liga Champions itu Chelsea tidak pernah sanggup menang saat tampil pada leg kedua di kandang lawan.
Pada musim 2005/2006 Chelsea kalah 1-2 dari Barcelona, lalu imbang 1-1 di Camp Nou. Lawan Man Utd pada 2010/2011 kalah 0-1, lalu tumbang 1-2 di Old Trafford. Menghadapi Bayern Munchen pada 2019/2020 kalah 0-3 lalu kalah 1-4 di Allianz.
Tantangan lain yang mesti dihadapi Chelsea adalah dominasi Madrid saat melawan klub-klub Inggris. Los Merengues memiliki rekor 9 kali menang dan 6 kali kalah lawan klub Inggris dengan sistem gugur dua leg di Liga Champions, dengan empat dari enam laga terakhir berujung kemenangan.
Baca kelanjutan berita ini pada halaman berikutnya>>>
Kekuatan Chelsea melawan Real Madrid pada leg kedua perempat final di Santiago Bernabeu dalam ancaman terkuras.
Setelah absen melawan Southampton akhir pekan lalu, kapten Cesar Azpilicueta diklaim tidak akan tampil melawan Madrid karena positif Covid-19.
Sementara itu striker Romelu Lukaku juga dilaporkan tidak akan dibawa ke Madrid karena cedera.
Chelsea bisa saja tanpa masalah di lini depan jika tidak diperkuat Lukaku, karena masih memiliki Kai Havertz, Timo Werner atau Christian Pulisic yang bisa jadi false nine.
Tetapi tanpa Azpilicueta di lini belakang, pertahanan The Blues bisa sedikit keropos. Terlebih lagi Azpilicueta juga punya kemampuan membantu serangan yang baik, meski tidak lagi muda.
Komposisi skuad tuan rumah Madrid sejauh ini lebih baik ketimbang Chelsea. Tim asuhan Carlo Ancelotti itu kemungkinan hanya akan kehilangan Eden Hazard dan Luka Jovic yang cedera.
Hazard dan Jovic juga absen pada leg pertama, pekan lalu, namun Madrid tidak memiliki masalah tanpa kedua pemain tersebut.
 Karim Benzema akan tetap jadi ancaman bagi Chelsea. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth) |
Bek Ferlan Mendy diragukan bermain karena cedera. Kondisi pemain asal Prancis itu masih akan dipantau sebelum laga melawan Chelsea.
Tanpa banyak perubahan dalam skuad Madrid, Chelsea patut mewaspadai aksi Karim Benzema yang menjadi mimpi buruk bagi mereka pada leg pertama.
Bicara Benzema bukan saja soal kualitas striker timnas Prancis itu sebagai predator kotak penalti, tetapi juga kualitas lain.
Benzema apik dalam membuka ruang, mampu berlari, dan juga tidak segan membantu pertahanan. Setelah Cristian Ronaldo pergi, Benzema adalah nyawa Real Madrid sebenarnya.
Guna menjegal Madrid, Thoms Tuchel bisa meniru cara Xavi Hernandez 'memainkan' Barcelona bermain ketika menang 4-0 di Bernabeu pada pekan ke-29 Liga Spanyol.
Saat itu Madrid begitu mendominasi dalam serangan, namun Blaugrana bisa mencuri kemenangan. Saat itu Barcelona mengeksploitasi sisi kiri pertahanan Madrid yang diperkuat Nacho Fernandez.
Apabila Mendy absen, Chelsea juga bisa mengeksploitasi sisi pertahanan Madrid yang diisi Nacho.
Selain lewat sisi kiri, Barcelona juga banyak memanfaatkan kelemahan Madrid dalam mengantisipasi umpan-umpan terobosan lambung. Dengan kontrol yang baik, dua penyerang Barcelona terlihat mudah melawan tiga bek Los Blancos.
Akan tetapi mencari kelemahan Madrid guna mencetak banyak gol akan jadi hal yang tidak pasti bagi Chelsea. Di musim ini, hanya Barcelona yang sanggup memberondong gawang Madrid dengan lebih dari dua gol atau selisih lebih dari tiga gol.
Dengan begitu, mencari keajaiban akan jadi hal mustahil bagi Chelsea saat melawan Madrid di Bernabeu nanti.
[Gambas:Video CNN]