Legenda UFC, Khabib Nurmagomedov merupakan salah satu contoh atlet yang memutuskan tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Bagi petarung muslim asal Dagestan itu, Ramadan tidak boleh menjadi halangan bagi olahragawan untuk tetap beraktivitas. Selama berpuasa, Khabib mengaku jadwal latihannya tidak terganggu.
Di sisi lain, Khabib membenarkan bahwa perlu ada penyesuaian aktivitas di bulan Ramadan. Agar tetap prima, ia memiliki tips untuk menjaga stamina saat berpuasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selama Ramadan, saya berlatih satu setengah jam sebelum buka puasa. Sebagian besar hari saya lewati dengan latihan kardio seperti berlari. Kemudian latihan mencengkeram, dan gulat selama 30 menit saya lakukan sebelum buka puasa," katanya dikutip dari Sportskeeda.
Penyesuaian juga perlu dilakukan ketika harus bertarung setelah Ramadan. Ia berpendapat, seorang petarung harus berlatih dengan porsi lebih besar jika ingin mengembalikan kondisi setelah bulan puasa.
Tanpa peningkatan porsi latihan di bulan Ramadan, ia merasa kemampuan seorang petarung akan berkurang di turnamen.
"Dan jika kita harus bertarung setelah Ramadan dan harus prima sebelum pertarungan MMA, saya pikir anda harus berlatih dua kali: sebelum berbuka puasa dan sebelum sahur," ujar dia.
![]() |
Khabib menegaskan dirinya tidak perlu makan makanan tertentu selama Ramadan untuk menjaga kondisi. Namun, ia hanya perlu makan makanan yang tepat agar kebutuhan nutrisi tetap terpenuhi.
"Tidak ada asupan nutrisi khusus, hanya perlu tidak makan sepanjang hari lalu di malam hari jangan berlebihan dalam makan. Sisanya seperti biasa," ucap Khabib dikutip South Morning China Post.
Bagi pemegang rekor UFC 29-0 itu, berpuasa untuk seorang atlet adalah hal yang sulit. Ia tak menampik bahwa menahan lapar dan haus merupakan usaha berat jika diharuskan memacu fisik dengan keras.
"Puasa tidak mudah, ketika 17 jam tidak minum dan makan, rasanya seperti memangkas berat badan," kata dia.
Karena itu, ia meminta kepada penyelenggara UFC untuk menyesuaikan jadwal pertarungannya. Khabib menyatakan siap bertarung kapanpun di luar bulan Ramadan.
Khabib mengambil sikap demikian bukan karena khawatir fisiknya akan terganggu di Octagon. Namun, ia menyebut Ramadan merupakan momen seorang muslim untuk beribadah dan berkumpul dengan keluarga.
"Sebelum kami bertarung, kami berbicara kepada UFC. Saya bilang kepada mereka untuk menyusun waktu [pertarungan] kapanpun sebelum Ramadan. Ramadan ibarat sebuah latihan, dan ini momen untuk beribadah, menghabiskan waktu dengan keluarga dan orang tua," katanya.
Khabib sadar dengan tanggungjawab sebagai atlet sekaligus pemeluk agama Islam. Ia tak menampik bahwa berpuasa sambil mempertahankan profesionalitas merupakan hal yang tak mudah.
"Ini sangat sulit dan sangat berbahaya. Setiap hari, anda tidak minum dan tidak makan. Cedera bisa datang kapanpun. Itulah alasan kami tidak membuat banyak kontak dengan latihan tanpa sparring. Namun, itu tetap sulit," ucap Khabib dilansir Middleeasy.