Jakarta, CNN Indonesia --
Ramadan menjadi momen umat Islam termasuk Lalu Muhammad Zohri mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa. Meningkatkan ibadah menjadi kunci sukses seorang Muslim mengarungi bulan suci.
Ibadah di bulan Ramadan menjadi prinsip yang dipegang atlet atletik Indonesia, Lalu Muhammad Zohri. Baginya, Ramadan adalah saat yang tepat untuk meningkatkan keimanan.
Sprinter kelahiran Lombok Utara, 1 Juli 2000 itu mengaku sebisa mungkin menjaga puasa. Ia berupaya maksimal tetap mengutamakan puasa meski sadar jadwal latihan dan turnamen sangat padat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada hikmah di balik cedera hamstring yang Zohri dapat kala mewakili Indonesia pada Kejuaraan Dunia Atletik Indoor di Beograd, Serbia, 18-20 Maret lalu. Sebab, saat ini dirinya bisa lebih fokus beribadah karena belum kembali melesat di atas trek.
"Kalau selama puasa ini saya masih belum balik ke trek lagi soalnya masih fokus terapi saja," kata Zohri saat ditemui CNNIndonesia.com.
 Keputusan Lalu Zohri berpuasa atau tidak saat kompetisi tergantung dokter tim. (ANTARA FOTO/INASGOC/Andika Wahyu) |
Meski dapat lebih berkonsentrasi ibadah selama menjalani masa pemulihan akibat cedera. Pelari berusia 22 tahun itu tetap menganggap puasa bukan sebuah halangan baginya untuk menjalani latihan dan turnamen.
Namun Zohri mengakui ada beberapa kondisi yang membuatnya terpaksa tidak berpuasa. Hal itu dilakukan demi menjaga kondisi fisiknya agar tetap prima di lomba.
Kondisi yang membuatnya tidak puasa adalah saat menjalani turnamen atau pemusatan latihan di luar negeri. Perbedaan durasi puasa dan cuaca dirasa memengaruhi performa pemuda penggemar berat sambal tersebut.
Keputusan puasa atau tidaknya Zohri ada di tangan pelatih. Menurutnya, pelatih memiliki pertimbangan tertentu sehingga mengeluarkan rekomendasi bagi atlet untuk berpuasa atau tidak. Akan tetapi, Zohri tetap mencari celah agar dirinya tetap bisa berpuasa saat berkompetisi.
"Saya puasa, tetap puasa. Cuma kalau di luar negeri tidak [puasa] atas rekomendasi pelatih. Atau kalau puasa, paling pas [hari] tandingnya saja tidak puasa. Dua atau tiga hari sebelum tanding ya tetap puasa," ujarnya.
Baca kelanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>
Komitmen Lalu Muhammad Zohri sebagai atlet harus dibayar mahal dengan waktu. Sederet aktivitas keolahragaan membuat Zohri tak bisa menikmati hangatnya suasana ramadan bersama keluarga seperti orang pada umumnya.
Ia ingat pertama kali merasakan sepinya Ramadan ketika berkompetisi di Jepang, 2019 lalu. Ada rasa janggal yang menyeruak di dalam dirinya saat menjalani bulan suci di Negeri Sakura.
Untuk menyingkirkan sepi dan membayar tuntas rasa rindu dengan keluarga, ia hanya bisa mengandalkan teknologi agar bisa melihat wajah orang tuanya di layar ponsel.
"Kayak beda rasanya. Kalau lagi di luar negeri paling cuma bisa video call," ucapnya.
Sepi di Ramadan, sepi pula di Idulfitri. Itulah yang perlahan-lahan menjadi 'menu wajib' Zohri setiap tahunnya. Program latihan dan turnamen yang sudah diatur sedemikian rupa tidak bisa ia modifikasi sesuka hati.
Alhasil, hari raya Idulfitri turut menjadi momen yang harus Zohri korbankan. Zohri tidak punya pilihan ketika Hari H Lebaran, jatuh bersamaan dengan jadwal profesinya.
 Lalu Muhammad Zohri terbiasa berpuasa dan lebaran di negeri orang. (Dok. KBRI Helsinki) |
"Saya pernah merayakan hari raya di China, kami rayakan sama pelatih dan teman-teman atlet. Auranya tuh beda seperti bukan Idulfitri. Biasanya kalau habis salat Idulfitri kan silaturahim ke keluarga. Sekarang ini, bisanya cuma sama atlet," kata dia.
Hari raya Idulfitri tahun ini pun, Zohri memastikan diri tidak akan pulang ke Desa Pemenang Barat, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Penyebabnya, Zohri masuk daftar atlet yang diproyeksikan tampil di SEA Games 2021 Vietnam, Mei mendatang.
"Tidak boleh, tidak bisa [pulang] karena sudah dekat SEA Games. Sedih sih tidak karena sudah biasa, saya sudah sering tidak merayakan Idulfitri di rumah. Cuma bisa pulang pas pandemi virus corona itu. Setelah SEA Games baru bisa pulang," ucapnya.
Meski cedera, masih ada harapan Zohri untuk membayar dendamnya karena absen di SEA Games 2019 Filipina. SEA Games 2021 akan menjadi momen pertamanya tampil di pentas multiajang antarnegara Asia Tenggara itu.
Zohri direncanakan bakal dipasang di nomor 100 meter dan estafet 4x100 meter putra. Ia juga berkemungkinan bakal turun di nomor 200 meter setelah mendapat restu dari pelatih dan tim medis terkait kondisi tubuhnya usai cedera.