"Dia ini tiap hari mau nambah beban," kata Djoko Pramono saat memperkenalkan Rizki Juniansyah menjelang Kejuaraan Dunia Junior 2022 dan SEA Games 2021.
Pemuda 18 tahun ini merupakan peraih medali emas angkat besi nomor 73 kg putra PON Papua. Total angkatannya adalah 343 kg, dengan rincian 152 kg snatch dan 191 kg clean and jerk.
Sebelum itu, dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi Junior 2021 di Uzbekistan, pemuda asal Banten ini menorehkan total angkatan 349 kg. Ia memecahkan tiga rekor sekaligus: total angkatan, snatch, dan clean and jerk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengidola sosok Eko Yuli ini akan tampil di kelas 81 kg.Tahun ini Rizki kembali tampil dalam kejuaraan dunia junior di Yunani untuk kelas yang sama. Hasilnya meraih dua emas di kategori snatch dan total angkatan, serta satu pemecahan rekor dunia nomor snatch.
Setelah itu putra dari mantan atlet nasional, Mohammad Yasin ini akan tampil di SEA Games Vietnam di kelas baru.
Sudah sejak lama Rizki ingin pindah ke kelas ini, tetapi baru kesampaian di SEA Games 2021. Pindah kelas, Rizki akan menghadapi tantangan berbeda. Sepulang dari Yunani ia harus menambah berat badannya.
"Kalau saya sih di kelas 73 kg siap, di kelas 81 siap. Kalau untuk di 81 kg tinggal naikin berat badan dan angkatan enggak banyak perubahan," kata Rizki saat berbincang dengan CNNIndonesia.com.
"InsyaAllah saya siap [pindah kelas]. Saya juga belum pernah merasakan kejuaraan seperti ini. Waktunya dekat begini. Pernah begini, tapi dua minggu. Kalau sekarang kan jaraknya satu minggu kurang," ucapnya.
SEA Games 2021 adalah kejuaraan multicabang pertama Rizki. Karenanya penyuka musik rock dan pop ini sangat antusias. Ia ingin langsung menyumbang medali emas untuk Indonesia di SEA Games Vietnam.
Pesaing terberat Rizki untuk mewujudkan ambisi emas adalah kontingen Thailand. Beberapa di antaranya adalah Nonthapat Thaneewan dan Natthawut Suepsuna. Keduanya masuk 15 besar kejuaraan dunia 2021.
"Sekarang kan sudah banyak akun media sosial, seperti Youtube, Instagram, Facebook dan jaringan sosial lainnya. Saya sudah lihat calon lawan-lawannya. Dari situ naikin angkatan," ucap Rizki.
"Kalau SEA Games lawan terberat itu Thailand. Sekarang kan mereka baru lepas dari kasus doping. Mereka diskors empat tahun dan sekarang baru tampil lagi. Sekarang mereka angkatannya melejit semua," ujarnya.
Selain ingin mengukir sejarah di SEA Games, Rizki juga mulai menatap prestasi tinggi pada 2022. Ia ingin emas Asian Games dan Kejuaraan Asia, terakhir meraih tiket tampil di Olimpiade 2024 Paris.
"2022 ini kan ada SEA Games, Asian Games (ditunda ke 2023), dan ada Kejuaraan Asia di Uzbekistan, terus nanti ada Islamic Solidarity Games di Turki, dan akhir tahun ada kualifikasi untuk Olimpiade," kata Rizki.