Jakarta, CNN Indonesia --
Timnas Renang Indonesia ditempa dengan sistem Amerika Serikat menuju Olimpiade untuk mengatrol perolehan medali emas SEA Games 2021 (SEA Games 2022).
Dalam satu dekade terakhir, perolehan medali emas Indonesia di cabang akuatik ini melorot. Setelah meraih enam emas pada SEA Games 2011, Indonesia hanya meraih satu keping emas pada 2019.
Satu-satunya emas tersebut disumbang I Gede Siman Sudartawa dari nomor 50 meter gaya punggung. Meski jeblok di Filipina, tahun ini PRSI mematok target tujuh medali emas di Vietnam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebanyak 16 atlet akan tampil dalam SEA Games edisi ke-31 tersebut. Ini jumlah yang kurang ideal, sebab biasanya PRSI mengirim lebih dari 20 atlet. Kebijakan Kemenpora jadi penyebabnya.
Karena telah ditetapkan pemerintah, mau tak mau tim pelatih Timnas Renang Indonesia harus mengambil keputusan. Dengan berat hati demi memenuhi target emas, sejumlah atlet muda terpaksa dicoret dari daftar.
Pelatih kepala Timnas Renang Indonesia Albert C. Sutanto mengatakan time trial menjadi sarana penentuan atlet yang berangkat ke SEA Games. Yang tidak memenuhi performa dengan terpaksa dicoret.
 Pelatih kepala timnas renang Indonesia Albert C. Sutanto. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja) |
"Target ada enam hingga tujuh emas. Namun paling besar potensinya itu ada pada empat nomor, yakni 50 meter dan 200 meter gaya punggung putra, serta 400 meter gaya ganti putra dan putri," kata Albert.
Empat atlet yang kini ditarget meraih medali emas dari empat nomor tersebut adalah I Gede Siman Sudartawa, Farrel Armandio Tangkas, Aflah Fadlan Prawira, dan Azzahra Permatahani. Keempatnya juga konsisten selama time trial.
Nomor lainnya yang berpotensi menyumbang emas adalah 50 meter gaya dada putra lewat Gagarin Nathaniel Yus. Perenang 26 tahun ini pun berpeluang menyumbang emas dari nomor 100 meter gaya dada.
Nomor terakhir yang diprediksi membuahkan emas adalah 100 meter gaya punggung putri lewat Flairene Candrea Wonomiharjo. Saat ini catatan waktu terbaik Flairene adalah 1 menit 3,71 detik.
Pelatih asing Timnas Renang Indonesia Michael Piper mengaku puas dengan pencapaian atlet selama masa persiapan. Dengan program yang tepat, ia yakin target tujuh emas bisa tercapai.
"Kami memiliki beberapa kemajuan yang sangat baik sejak uji coba terakhir [di Bali]. Uji coba terakhir sebulan yang lalu kami cukup bagus, tetapi tiba-tiba kami jauh lebih kuat dari hari ke hari," kata Piper.
"Seperti yang mungkin Anda saksikan, Gagarin [Nathaniel Yus] sangat sukses di time trial. Dia banyak peningkatan dari bulan lalu. Dia sedang mempersiapkan mentalnya dengan sangat baik," ucapnya.
Bersambung ke halaman kedua >>>
Indonesia memang tak dikenal sebagai 'Raja' renang Asia Tenggara. Singapura jadi yang terdepan di nomor balap individu ini. Namun bukan berarti Indonesia akan terus jadi anak bawang.
Dari 40 nomor yang akan diperlombakan dalam SEA Games 2021 [2022], PRSI hanya mematok tujuh medali. Ini angka yang kecil jika dibanding nomor lomba, tetapi target yang relatif tinggi untuk Indonesia.
Sepanjang sejarah SEA Games sejak 1959, sejak masih bernama Peninsular Games, pencapaian terbaik Timnas Renang Indonesia pada 1997. Ketika itu 10 medali emas diraih Richard Sam Bera dan kawan-kawan.
Michael Piper bersama pelatih lainnya ditugaskan membuat Timnas Renang Indonesia berjaya lagi seperti era 1990-an. Karenanya metode baru yang diadopsi dari Amerika Serikat diterapkan jelang SEA Games.
Piper yang mengenalkan metode ini. Pasalnya metode time trial tiga minggu sebelum kejuaraan diadopsi Australia dan terbukti. Peraihan medali emas renang Australia meningkat dari edisi sebelumnya.
Pelatih kepala Timnas Renang Indonesia Albert C Sutanto menyebut gaya Amerika yang diadopsi mulai membuahkan hasil. Buktinya ada kecepatan atlet mendekati rekor nasional dan emas SEA Games saat time trial.
"Selama ini kan kita buat dua kali peak [puncak performa]. Artinya kalau bisa tiga bulan sebelum SEA Games kita sudah seleksi, trial. Kita bentuk tim, kita peak di situ," kata Albert.
Dalam praktiknya, metode time trial dan bawaannya sangat mudah diterapkan. Setelah time trial selama tiga hari pada Kamis-Sabtu (21-23 April) misalnya, metode latihannya tidak mengulang dari awal lagi. Hanya menjaga.
Piper sebagai pengusung metode Amerika ke Indonesia, sangat percaya diri. Waktu singkat menuju SEA Games akan dimanfaatkan untuk meningkatkan motivasi dan mentalitas bertanding para atlet.
"Ini memberi kami kesempatan mempersiapkan kepercayaan diri tim yang mulai terangkat dan membuat mereka bangkit. Kami ingin memastikan tim bahagia, kuat, dan bangkit dalam waktu tiga minggu," ucap Piper.
Gagarin Nathaniel Yus secara pribadi merasa metode yang dikembangkan membuatnya antusias. Performanya pun meningkat seiring dengan waktu. Namun metode ini, menurut Gagarin, perlu pula dibuktikan.
"Bisa dibilang ini pengalaman pertama. Misalnya untuk trial kali ini kita benar-benar di-tapper supaya bisa performa dengan baik. Jadi nanti sisanya, tiga minggu sebelum SEA Games tinggal jaga aja," katanya.
"Ini pengalaman pertama kita melakukan full taper tiga minggu sebelum main event. Makanya lumayan penasaran bagaimana nanti hasilnya di SEA Games. Semoga cocok sama kita [Indonesia]," ucap Gagarin.
[Gambas:Video CNN]