ANALISIS

Thomas Cup, Meresapi Kegagalan yang Dikecap

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Senin, 16 Mei 2022 21:15 WIB
Tiap hal punya sudut pandang berbeda soal kegagalan. Dan untuk Thomas Cup, tidak berdiri di podium kemenangan adalah sebuah kegagalan.
Indonesia jadi runner up di Thomas Cup 2022. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Dalam duel Indonesia vs India di final Thomas Cup 2022, Indonesia telah berjuang dan menunjukkan perlawanan mati-matian. Perbedaan menang dan kalah antara wakil Indonesia dan India, terutama di partai pertama dan kedua, seolah hanya beberapa jengkal saja.

Anthony Ginting, Mohammad Ahsan/Kevin Sanjaya Sukamuljo, dan Jonatan Christie telah memberikan segalanya. Tetapi memang perbedaan yang tipis dalam momen menentukan, bisa jadi memberikan selisih besar secara keseluruhan.

Itulah yang tergambar dari situasi final Thomas Cup 2022. Indonesia memberikan perlawanan sengit tetapi harus tumbang dengan skor 0-3.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Thomas Cup 2022 bisa dibilang jadi salah satu edisi paling sengit yang pernah ada. Ketegangan sudah terjadi sejak perempat final bahkan penyisihan, ketika banyak negara yang punya 1-2 wakil andalan di garis depan sehingga peluang menang ditentukan perbedaan tipis di momen-momen menentukan.

Indonesia berhasil melakukan itu ketika berduel lawan China dan Jepang, tetapi gagal mengulanginya saat bersua India.

Usai kalah di Thomas Cup 2022, Indonesia bakal punya kesempatan untuk memulangkan Thomas Cup pada edisi berikutnya di 2024 mendatang.

Bila edisi Thomas Cup 2020 tahun lalu dengan 2022 tidak memberikan banyak perbedaan dari segi materi tim tiap tim, Thomas Cup 2024 bisa jadi menghadirkan banyak perubahan.

Pasangan pebulu tangkis ganda putra Indonesia Mohammad Ahsan (kanani) dan Kevin Sanjaya Sukamuljo (kiri) mengembalikan kok ke arah lawannya pasangan pebulu tangkis ganda putra India Satwiksairaj Rankireddy dan Chirag Shetty dalam pertandingan babak final Piala Thomas 2022 di Impact Arena, Bangkok, Thailand, Minggu (15/5/2022). Ahsan/Kevin kalah dari Rankireddy/Shetty dengan skor 21-18, 21-23 dan 19-21 sehingga Indonesia tertinggal sementara dari India 0-2. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YUPersaingan di nomor ganda putra untuk masuk skuad Thomas Cup 2024 mendatang diyakini bakal ketat. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT)

Di kubu Indonesia, yang paling nyata terlihat adalah nomor ganda. Untuk dua tahun ke depan, persaingan perebutan slot ganda putra Indonesia akan semakin ketat.

Sejatinya di tahun ini, bila SEA Games tak digelar dalam waktu berdekatan, pertarungan perebutan slot ganda putra sudah bakal ketat. Dua tahun mendatang, Indonesia akan punya 5-6 ganda putra yang bakal berebut tempat di Thomas Cup.

Persaingan ini tentu bakal memacu dan meningkatkan kualitas ganda putra Indonesia di ajang tersebut.

Situasi sama yang kemudian diharapkan juga bisa muncul di nomor tunggal putra. Tunggal putra butuh lebih banyak pemain yang bisa bersaing di level atas sehingga persaingan slot perebutan di Thomas Cup bisa makin ketat.

Lewat persaingan yang ketat, kualitas nomor tunggal putra Indonesia bukan hanya meningkat, melainkan juga lebih dalam.

Dengan nomor tunggal dan ganda Indonesia punya kekuatan yang merata, Indonesia bisa kembali hadir sebagai penantang serius di Thomas Cup mendatang.



(sry)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER