Tiga pas foto, ayah dan ibu serta dirinya, disiapkan sejak dari Indonesia. Odekta sangat percaya diri bisa meraih medali emas SEA Games. Ini tak lain karena doa dan dukungan orang-orang tercintanya.
"Sejak pengalaman jatuh pada SEA Games 2019, saya percaya Tuhan menolong saya dan tak akan menjatuhkan saya untuk kedua kalinya. Jadi saya optimis jadi pemenang yang sesungguhnya hari ini," kata Odekta.
"Makanya saya siapkan tulisan itu. Ini disiapkannya dari semalam. Kenapa saya tulis dan bawa fotonya, karena dulu saya mengenal olahraga ini dan orang tua saya kurang setuju. Ini jadi pembuktian saya," ucapnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya ingin berterima kasih kepada ayah dan ibu saya yang akhirnya menerima saya sebagai atlet. Mengumandangkan Indonesia Raya adalah kepuasan yang tidak bisa dibayar dengan apapun," ujar dengan berbinar.
Medali emas Odekta ini merupakan yang pertama bagi Indonesia dalam maraton putri setelah 11 tahun. Terakhir kali kontingen Indonesia meraih medali emas SEA Games pada 2011 lewat Triyaningsih dengan catatan waktu 2 jam 45 menit 35 detik.
Karenanya pula Odekta tak bisa menahan gemuruh di dadanya. Antara senang, haru, bangga, dan emosi, bercampur menjadi satu. Salah satu impian terbesarnya dalam karier akhirnya tercapai.
Untuk bisa mencapai ini semua, Odekta tak hanya berkorban waktu dan tenaga, tetapi juga pikiran dan perasaan. Meski menderita dalam proses, semua itu terbayar tuntas saat 'Indonesia Raya' berkumandang.
"Sepanjang rute saya senyum saja meski ada keram. Saya ingin memberikan dampak positif itu juga kepada masyarakat. Jadi di balik kesuksesan itu ada pengorbanan dan doa-doa orang yang disayang," kata Odekta.
(abs/jun)