Balapan Formula E mengusung balapan satu hari selesai dari sesi Free Practice di pagi hari hingga Race atau E-Prix di sore hari.
Namun khusus edisi E-Prix di Arab Saudi, rangkaian balapan digelar dua hari. Free Practice pertama digelar dimulai di hari pertama saat malam, kemudian kualifikasi dan balapan digelar keesokannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Formula E mengusung konsep balapan selama 45 menit ditambah satu lap. Ini berbeda dengan Formula 1 yang sudah ditentukan jumlah lapnya. Sehingga, balapan Formula E menghasilkan jumlah lap yang cenderung berbeda di setiap edisinya.
Hal unik yang terdapat di dalam Formula E adalah dua fitur Attack mode dan Fan Boost untuk meningkatkan kekuatan mobil selama balapan.
Untuk mendapatkan Attack Mode, pembalap wajib melewati zona khusus yang sudah ditentukan penyelenggara satu jam sebelum balapan.
Pembalap harus menekan tombol khusus di bagian setir untuk mendapatkan tambahan tenaga dari 200kWh menjadi 235 kWh.
Sementara Fan Boost, para penonton bisa melakukan voting di website Formula E untuk memilih pembalap favorit.
Pembalap yang terpilih berhak mendapat tenaga hingga 250kWH yang merupakan tenaga maksimal sebuah mobil Formula E Gen-2.
Di atas kertas Formula E masih tertinggal dari Formula 1 dalam urusan kecepatan. Formula E memiliki top speed 280km/jam sedangkan Formula 1 mampu menyentuh angka 300km/jam.
Namun, Formula E mengutamakan efisiensi dalam setiap balapan. Salah satu contohnya adalah fitur rem bernama Regenerative Brake.
Ketika pembalap menginjak rem, maka otomatis rem akan menghasilkan energi listrik yang mengalir ke baterai untuk melakukan pengisian daya.
(ikh/har)