WAWANCARA EKSKLUSIF

Kisah Adrian Mattheis Jatuh Cinta dengan ONE Championship

ONE Championship | CNN Indonesia
Kamis, 02 Jun 2022 18:57 WIB
Mimpi Adrian Mattheis tampil di One Championship berawal dari Blok M Jakarta. (Dok.ONE Championship)
Jakarta, CNN Indonesia --

Petarung asal Papua Barat, Adrian Mattheis bercerita tentang karier dan mimpinya di ONE Championship jelang melawan Alex Silva, Jumat (3/6).

Adrian Mattheis jadi salah satu atlet MMA tersukses asal Indonesia. Pria 29 tahun asal Sorong, Papua Barat, ini meraih delapan kemenangan dalam 10 laga terakhir di ONE Championship.

Namanya semakin harum di dunia internasional berkat aksi ciamik saat berlaga di dalam arena maupun kesehariannya di luar arena.

Terakhir ia menumbangkan Alex Silva lewat TKO pada 11 Maret. Pada Jumat (3/6), Adrian akan menghadapi lawan yang sama demi memupus keraguan dan kontroversi pada duel pertama.

'Papua Badboy' julukan Adrian bertekad menang meyakinkan demi membuktikan bahwa kemenangan atas sang idola bukanlah keberuntungan belaka.

Jelang laga krusial tersebut, Adrian menjawab beberapa pertanyaan tentang awal mula mengenal MMA serta mimpinya bagi perkembangan olahraga di Indonesia.

Adrian Mattheis (kiri) ingin kembali mengalahkan Alex Silva. (Dok.ONE Championship)

Bisa diceritakan bagaimana awal tertarik terjun ke dunia MMA?

Waktu saya kuliah dulu, saya diajak untuk menonton fight di Blok M. Pada saat itu lagi besar-besarnya MMA, jadi saya dan teman-teman ikut menonton. Waktu itu master Zuli [Silawanto] bertanding di ONE Championship, jadi saya dan teman-teman mengidolakan beliau.

Jadi saya punya mimpi untuk kelak bisa bermain di ONE Championship. Kebetulan Tuhan mendengarkan doa dan berkat dukungan teman-teman saya bisa sampai sini.

Sebelum ini apakah pernah berlatih seni bela diri?

Sebenarnya saya berlatih bela diri ini [baru mulai] setelah pindah ke Jakarta. Di kampung, Sorong, saya sempat belajar karate tapi belum dapat sabuk berwarna saya sudah disuruh keluar sama mama. Dulu saya masih sabuk putih.

Jadi di Jakarta saya sebenarnya latihan untuk jaga diri saja, tapi Puji Tuhan jalannya seperti ini, jadi ya saya harus terus lanjutkan ini.

Bagaimana cerita awal merantau ke Jakarta dari Papua?

Saya sebenarnya awal datang ke Jawa niatnya [untuk] sekolah, tapi sampai Jakarta kan apa yang kita pikirkan tidak selalu sesuai dengan yang terjadi.

Saya pelan-pelan ikut event kecil dapat bayaran untuk makan. Saya juga tidak tahu kalau Tuhan membawa saya sampai sini. Jadi kita lanjutkan saja yang sudah dikasih sama Tuhan.

Adrian Mattheis berharap petarung Indonesia mendapatkan dukungan lebih dari banyak pihak. (Dok.ONE Championship)

Di Instagram Adrian berlatih di kampung halaman dengan peralatan rumah tangga, apakah itu jadi hambatan?

Untuk saya sendiri, saya lihat memang masih kurang ya untuk kita semua sebagai fighter pro. Tapi saya tidak ingin melihat seperti itu ya, tunggu kita mengharumkan nama bangsa dulu nanti pasti kita tersorot.

Jadi kalau orang di luar negeri bisa menjadikan ini sebagai karier mereka dan mata pencaharian, mereka juga didukung sama sponsor dan badan olah raga di sana.

Untuk saya, saya ingin persatuan olah raga Indonesia melihat atlet-atlet Indonesia yang sudah berlaga di pertarungan profesional di Indonesia maupun di internasional. Mungkin kita bisa membuat tim dan mencoba try out di organisasi luar dan berbagi pengalaman.

Apakah memajukan olahraga Indonesia di mata dunia jadi salah satu mimpi Adrian?

Untuk saya sendiri karena saya satu bidang, untuk teman-teman seprofesi di Indonesia harapannya juga bisa dikenal dengan olahraganya.

Jadi para [pengurus] organisasi tolong lihat [dan apresiasi] atlet-atlet yang sudah membawa nama baik negara ke ranah internasional.

Apa pesan untuk para atlet MMA Indonesia?

Pesan saya untuk para atlet Indonesia yang sudah mewakili negara di kancah dunia, tetap berpikir positif dan jarang menyerah dengan keadaan.

Tetap bangga dengan dirimu karena kalian sampai ke titik ini, dari sekian banyaknya atlet Indonesia kalian yang terpilih.

Jadi tetap lakukan yang terbaik, dan apa pun hasilnya kalian harus terima. Menang atau kalah kita semua telah membanggakan Indonesia dengan mewakili negara.

Jelang laga menghadapi Alex Silva, apa pesan Adrian untuk sang idola?

Kita lihat tanggal 3. Nanti wasit akan menghentikan laga lagi [berkat knockout].



(jal)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK