3. Kejuaraan Asia 2016
Greysia/Nitya gagal jadi juara di Kejuaraan Asia 2016 namun yang membuat turnamen ini jadi salah satu momen terbaik dalam karier Greysia adalah rekor laga 2 jam 41 menit dalam duel lawan Naoko Fukuman/Kurumi Yonao.
Laga di semifinal Kejuaraan Asia itu diwarnai oleh reli-reli panjang dan jadi pertunjukkan daya tahan serta stamina kedua pasangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Greysia/Nitya kalah 21-13, 19-21, 22-24 dalam duel tersebut. Namun laga itu membuat kedua ganda memecahkan rekor dunia sebagai partai terpanjang yang pernah tercatat di badminton.
4. SEA Games 2019
Greysia terus melanjutkan karier dan kembali jadi pasangan yang diperhitungkan bersama Apriyani Rahayu. Namun dalam karier panjangnya sebagai atlet, Greysia belum pernah memenangkan medali emas SEA Games. Greysia beberapa kali harus puas dengan raihan medali perak.
Eng Hian memutuskan mengirim Greysia/Apriyani ke SEA Games 2019 dan mereka berhasil menjawab beban itu dengan baik.
Greysia memenangkan emas SEA Games tanpa kehilangan satu gim pun dalam perjalanan mereka menuju podium juara. Penantian panjang Greysia untuk mendapat kalungan medali emas SEA Games pun terbayar lunas.
![]() |
5. Olimpiade 2020
Puncak prestasi dan keberhasilan Greysia Polii tentu ada di Olimpiade 2020 yang mengalami penundaan dan akhirnya berlangsung di 2021.
Greysia/Apriyani datang bukan sebagai wakil yang diandalkan meraih medali emas namun justru jadi sosok yang sukses yang mampu melanjutkan tradisi emas Indonesia di ajang Olimpiade.
Dalam perjalanan di babak penyisihan, Greysia/Apriyani bisa tampil gemilang dan jadi juara grup tanpa kehilangan satu gim pun.
Greysia/Apriyani hanya satu kali menjalani duel lewat rubber game yaitu ketika menang lawan Du Yue/Li Yunhui, 21-15, 20-22, 21-17.
Setelah itu, Greysia/Apriyani menang dua gim langsung atas Lee So-hee/Shin Seung-chan (Korea Selatan), 21-19, 21-17 di babak semifinal dan menaklukkan Cheng Qingchen/Jia Yifan, 21-19, 21-15 di babak final.
(ptr/har)