Mantan juara dunia tinju Mike Tyson menolak menjadi juru damai antara Rusia vs Ukraina seperti yang pernah dilakukan Dennis Rodman saat meredakan tensi Amerika Serikat dengan Korea Utara.
Tyson ditanya mengenai kemungkinan itu saat melakukan wawancara dengan Alex Jones Show. Si Leher Beton ditanya apakah bersedia bertemu dengan Vladimir Putin dan Volodymyr Zelensky dan menjadi juru damai kedua negara.
Tyson mengaku enggan menjadi juru damai Rusia vs Ukraina karena tidak mau terlibat dalam dunia politik.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Orang-orang tidak akan menyukai ini. Terkadang saya melihat burung elang menangkap seekor burung robin. Saya bisa menghentikan elang membunuh burung itu. Tapi begitu saya menghentikan elang membunuh burung itu, elang itu akan mati, bayinya juga mati [karena kelaparan]," ucap Tyson dikutip dari Daily Mirror.
"Jadi siapa yang saya selamatkan, bagaimana itu membuat saya benar? Itulah yang saya katakan kepada anak-anak saya. Bagaimana kamu bisa benar jika kamu menyelamatkan burung itu? Elang akan mati, bayinya akan mati, sesuatu akan mati," ujar Tyson.
Lebih lanjut Tyson mengungkapkan pandangannya mengenai perang Rusia vs Ukraina.
"Saya pikir itu dimulai sebagai perang untuk keuangan. Begitu banyak dari kita yang terlibat karena kemanusiaannya. Ini menjadi perang kemanusiaan karena begitu banyak orang terlibat, begitu banyak negara terlibat, dan sekarang Rusia benar-benar kalah dari perspektif opini publik," ucap Tyson.
"Hal itu lebih buruk daripada terkena bom nuklir, jadi setidaknya Anda mati jika terkena bom nuklir, tetapi Anda harus hidup dengan omong kosong ini," sambung Tyson.