Pelatih Persebaya Surabaya Aji Santoso kecewa setelah tim Bajul Ijo ditahan imbang Madura United 2-2 di Liga 1 karena kecolongan di menit-menit akhir laga di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu (14/8).
Persebaya sepertinya akan meraih tiga poin sekaligus memberi Madura United kekalahan pertama musim ini di Liga 1 saat memimpin 2-1 hingga injury time babak kedua.
Namun sebuah gol Cleberson saat injury time berjalan tiga menit membuyarkan kemenangan di depan mata Persebaya. Gol bermula dari skema sepak pojok.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aji Santoso mengaku bingung para pemain Persebaya hingga kini belum juga mampu mengatasi masalah bola-bola mati yang sudah terjadi sejak musim lalu.
"Saya tidak habis pikir. Selama latihan, antisipasi melalui bola mati selalu kami lakukan. Menahan tendangan bebas maupun penjuru sudah kami pelajari sebagai bahan koreksi. Tapi di lapangan terulang lagi," ucap Aji dikutip dari Antara.
Bertanding di depan sekitar 29 ribu penonton di Stadion GBT, Persebaya tertinggal lebih dulu melalui gol Lulinha pada menit ketujuh. Persebaya kemudian membalas dua gol ke gawang Madura United lewat Silvio Junior sebelum disamakan Cleberson saat injury time babak kedua.
"Kami sudah berusaha maksimal untuk menang di kandang, tapi dihukum gol menit akhir. Saya mohon maaf kepada suporter dan pencinta Persebaya," ujar Aji.
Hasil imbang membuat sebagian suporter Persebaya kecewa. Sebagian suporter meneriakkan yel-yel bernada sindiran, termasuk tidak semua suporter ikut bernyanyi Song for Pride usai pertandingan di Stadion GBT.
"Kami tidak ingin hasil ini, tapi lagi-lagi kecolongan menit akhir dan bola mati. Kami sudah berupaya maksimal dan akan terus memberikan yang terbaik untuk Persebaya," ujar bek Persebaya Rizky Ridho.
(har)