Jakarta, CNN Indonesia --
Manchester United tinggal selangkah lagi meresmikan transfer Antony dari Ajax Amsterdam.
Man Utd sudah mencapai kesepakatan dengan Ajax Amsterdam terkait pembelian Antony. Nilai transfernya pun terbilang mencengangkan, mencapai 85,5 juta poundsterling atau setara Rp1,48 triliun.
Dana sebesar itu dikeluarkan MU untuk pemain muda berusia 22 tahun. Dari segi kemampuan, Antony disebut-sebut punya kualitas mumpuni walau kehebatannya jelas belum teruji karena belum pernah bermain di lima kompetisi besar Eropa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antony juga bukan winger yang bisa dikatakan produktif. Torehan golnya tidak pernah lebih dari 15 gol semusim plus 10 assist dalam dua musim terakhir bersama Ajax.
Statistik itu memperlihatkan Man Utd membeli Antony jauh di atas harga pasar. Mengacu Transfermarkt, harga pasar pemain asal Brasil itu sebenarnya hanya 35 juta euro.
Idealnya dalam kondisi normal harga Antony berkisar di angka 50 juta poundsterling. Seharusnya tidak lebih dari angka itu.
Dana transfer yang disetorkan ke Ajax itu jelas mengindikasikan 'panic buying' terjadi di kubu MU. Terlebih The Red Devils butuh pemain baru untuk menambah kualitas tim asuhan Erik ten Hag.
Di luar kasus Antony, membeli pemain di atas harga pasar agaknya sudah menjadi hobi baru dari Man Utd. Acuannya perekrutan Casemiro dari Real Madrid, beberapa waktu lalu.
Manajemen MU merogoh kocek hingga 60 juta euro plus variabel tambahan 10 juta euro untuk Casemiro. Angka yang tergolong kurang wajar untuk pemain yang sudah berusia 30 tahun.
Jauh sebelum itu, tepatnya tahun 2019 Man Utd merogoh kocek hingga 80 juta poundsterling untuk mendatangkan Harry Maguire dari Leicester City. Nilai transfer itu sampai memecahkan rekor untuk pemain belakang termahal di dunia.
Sialnya pembelian mahal itu tidak berbanding lurus dengan kinerja apik Maguire di lapangan. Pemain timnas Inggris itu justru jadi sasaran ejekan fans karena tampil mengecewakan.
Belum lagi perekrutan Paul Pogba dari Juventus tahun 2016 yang juga bisa dikatakan tidak memuaskan. Setan Merah begitu boros merogoh kocek sampai 105 juta euro.
Baca lanjutan artikel ini di halaman selanjutnya>>>
Strategi transfer yang tidak matang ditengarai jadi menjadi penyebab Man Utd kerap merogoh kocek terlalu dalam untuk membeli seorang pemain. Ujaran nilai transfer pemain akan melonjak drastis begitu didekati MU agaknya benar adanya.
Klub yang pemainnya diminati oleh Man Utd seperti memanfaatkan situasi. Label klub tajir membuat klub-klub itu leluasa 'mempermainkan' tim pengoleksi 20 gelar Liga Inggris tersebut.
Berdasarkan data Forbes tahun 2022, Man Utd menempati posisi ketiga klub paling bernilai di dunia. Taksiran nilainya mencapai US$4,6 miliar.
MU hanya kalah dari dua tim raksasa Liga Spanyol, Real Madrid (US$5,1 miliar) dan Barcelona (US$5 miliar).
Status sebagai klub kaya itu membuat klub lain berani mematok harga tinggi untuk MU. Mereka sadar apalagi dalam situasi terjepit, manajemen The Red Devils tidak akan segan mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk seorang pemain.
MU kurang pintar beradu strategi dalam hal ini. Manajemen klub lebih senang menuruti permintaan klub yang pemainnya diminati untuk mengeluarkan dana transfer yang diminta.
 Erik Ten Hag harus mengatur strategi demi bisa membangkitkan MU. (REUTERS/HANNAH MCKAY) |
Pembelian pemain yang tidak terencana juga menjadi salah satu sebab lain. Pergantian pelatih yang terus terjadi sejak Sir Alex Ferguson pensiun membuat Man Utd gemar menghamburkan uang untuk membeli pemain baru.
Belanja besar-besaran memang seolah sudah sesuatu yang lumrah buat klub-klub papan atas Inggris. Namun, rasanya ke depan Man Utd perlu belajar dari apa yang dilakukan Liverpool sebelum mengeluarkan dana besar untuk Darwin Nunez.
Liverpool praktis hanya mengeluarkan dana besar saat merekrut Alisson Becker (66,8 juta poundsterling) dan Virgil van Dijk (75 juta poundsterling). Di luar itu, tim kota pelabuhan mengeluarkan dana transfer dengan angka yang wajar di bawah komando Jurgen Klopp.
Berkat pembelian pemain yang terencana di era Klopp, Liverpool yang sudah lama tertidur pun mampu bangkit. Tim yang bermarkas di Anfield itu bahkan rutin jadi kandidat juara di Liga Inggris dan kerap melangkah jauh di Liga Champions.
Oleh karena itu, perekrutan Antony dengan harga selangit idealnya tidak lagi sering dilakukan oleh Man Utd. Status klub tajir tetap harus membuat MU punya rencana di bursa transfer dan bukan malah bertindak serampangan.
[Gambas:Video CNN]