Strategi transfer yang tidak matang ditengarai jadi menjadi penyebab Man Utd kerap merogoh kocek terlalu dalam untuk membeli seorang pemain. Ujaran nilai transfer pemain akan melonjak drastis begitu didekati MU agaknya benar adanya.
Klub yang pemainnya diminati oleh Man Utd seperti memanfaatkan situasi. Label klub tajir membuat klub-klub itu leluasa 'mempermainkan' tim pengoleksi 20 gelar Liga Inggris tersebut.
Berdasarkan data Forbes tahun 2022, Man Utd menempati posisi ketiga klub paling bernilai di dunia. Taksiran nilainya mencapai US$4,6 miliar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
MU hanya kalah dari dua tim raksasa Liga Spanyol, Real Madrid (US$5,1 miliar) dan Barcelona (US$5 miliar).
Status sebagai klub kaya itu membuat klub lain berani mematok harga tinggi untuk MU. Mereka sadar apalagi dalam situasi terjepit, manajemen The Red Devils tidak akan segan mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk seorang pemain.
MU kurang pintar beradu strategi dalam hal ini. Manajemen klub lebih senang menuruti permintaan klub yang pemainnya diminati untuk mengeluarkan dana transfer yang diminta.
![]() |
Pembelian pemain yang tidak terencana juga menjadi salah satu sebab lain. Pergantian pelatih yang terus terjadi sejak Sir Alex Ferguson pensiun membuat Man Utd gemar menghamburkan uang untuk membeli pemain baru.
Belanja besar-besaran memang seolah sudah sesuatu yang lumrah buat klub-klub papan atas Inggris. Namun, rasanya ke depan Man Utd perlu belajar dari apa yang dilakukan Liverpool sebelum mengeluarkan dana besar untuk Darwin Nunez.
Liverpool praktis hanya mengeluarkan dana besar saat merekrut Alisson Becker (66,8 juta poundsterling) dan Virgil van Dijk (75 juta poundsterling). Di luar itu, tim kota pelabuhan mengeluarkan dana transfer dengan angka yang wajar di bawah komando Jurgen Klopp.
Berkat pembelian pemain yang terencana di era Klopp, Liverpool yang sudah lama tertidur pun mampu bangkit. Tim yang bermarkas di Anfield itu bahkan rutin jadi kandidat juara di Liga Inggris dan kerap melangkah jauh di Liga Champions.
Oleh karena itu, perekrutan Antony dengan harga selangit idealnya tidak lagi sering dilakukan oleh Man Utd. Status klub tajir tetap harus membuat MU punya rencana di bursa transfer dan bukan malah bertindak serampangan.