2. David Da Silva
Luis Milla menjadikan David Da Silva sebagai ujung tombak di laga Arema vs Persib. Kepercayaan itu mampu dimaksimalkan oleh striker asal Brasil tersebut.
Pemain 32 tahun itu beberapa kali menebar ancaman di zona pertahanan Arema. Sayangnya di babak pertama Da Silva belum mampu mencari celah untuk memanfaatkan peluang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di babak kedua Da Silva masih menjadi tumpuan utama lini depan Maung Bandung. Percobaan demi percobaan dari kaki Da Silva masih belum membuahkan hasil maksimal.
Barulah di akhir babak kedua, mantan pemain Persebaya itu mampu mencatatkan namanya di papan skor. Da Silva mencetak gol penentu kemenangan Persib di menit ke-88.
Proses gol tak lepas dari kemampuan Da Silva mencari ruang dan melepas tendangan. Ia mengonversi umpan terarah Rachmat Irianto kemudian mencungkil bola melewati atas kepala kiper Arema Teguh Amiruddin.
3. Dedik Setiawan
Pelatih Arema FC Javier Roca menaruh Dedik Setiawan sebagai juru gedor sejak menit awal. Bermain di depan publik sendiri membuat Dedik bermain lepas.
Dedik sempat berkali-kali hampir menggetarkan jala Persib andai kiper Persib Reky Rahayu tak gesit dalam melakukan penyelamatan.
Meski begitu Arema terus-menerus menebar ancaman di lini belakang Persib. Kerjasama Ilham Udin, Gian Zola, dan Dendi Santoso membuat Dedik mendapat banyak suplai bola.
Usaha Arema akhirnya berbuah angka di akhir babak pertama. Berawal dari umpan Dendi Santoso, Dedik sukses menyambar bola dengan tendangan keras kaki kirinya.
Gol Dedik membuat Arema bermain lebih percaya diri. Namun sayangnya Persib memiliki formula yang efektif dalam membalikkan keadaan dan memenangkan pertandingan.
(ikh/jun)