Saat ini JIS menjadi stadion termegah Indonesia. Dengan kapasitas 82 ribu penonton, JIS mengalahkan daya tampung stadion nasional Gelora Bung Karno.
Setelah renovasi untuk Asian Games 2018, stadion yang dulunya bernama Stadion Senayan tersebut hanya bisa menampung 78 ribu orang. Saat kali pertama dibangun Gelora Bung Karno bisa menampung hingga 110 ribu penonton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengacu 'FIFA Stadium Guidelines 2022' JIS sejatinya sudah memenuhi unsur-unsur konstruksi. Dalam buku tersebut ada enam bab panduan pembangunan stadion yang dianggap memenuhi kualifikasi oleh FIFA.
Dari keenam bab tersebut desain dan konstruksi tidak ada masalah. Begitu pula dengan operasional. Hanya persoalan safety dan security, termasuk beberapa aspek broadcast dan media.
Tigorshalom Boboy, mantan petinggi Liga Indonesia (sebelum era Liga 1) yang banyak memverifikasi stadion di Indonesia, menyebut JIS memang belum sempurna. Namun ini tidak menyurutkan untuk menjadi lokasi pertandingan sepak bola.
"Jadi dalam beberapa kesempatan saya sudah menjelaskan, tidak ada stadion standar FIFA. Standar itu hanya untuk beberapa hal yang itu dilakukan asesmen oleh FIFA untuk mendapatkan approval," kata Tigor kepada CNNIndonesia.com.
"Kita juga harus bisa melihat bahwa mereka yang memberikan keterangan soal standar itu pasti sudah melakukan verifikasi. Dalam hal ini PSSI sebagai verifikator, regulator, dan Jakpro sebagai pengelola, pasti akan ada masukan," ujarnya.
Soal JIS sudah layak untuk menggelar pertandingan internasional dengan jumlah penonton maksimal atau tidak, itu tak bisa dijawab Tigor. Dalam hal ini PSSI dan Jakpro yang harus bisa memberikan jaminan.
"Jadi buat saya bukan soal berapa jumlah penonton, tetapi soal semuanya. Balik ke penyelenggara. Itu menjadi risiko JIS selama yang pengguna merasa tidak yakin nanti roboh lagi, itu kembali ke pihak JIS," kata Tigor.
Pengamat sepak bola nasional, Mohamad Kusnaeni, berkeyakinan JIS sangat layak untuk pertandingan internasional. Namun Kusnaeni juga meyakini akan ada banyak catatan jika FIFA melakukan verifikasi langsung.
Rencana PSSI menjadi tuan rumah Piala Asia 2023 bisa menjadi sarana. Maksudnya JIS bisa dimasukkan sebagai lokasi, sehingga nantinya pihak AFC akan melakukan verifikasi. Dari verifikasi itu bisa diketahui apa titik lemahnya.
"Standar FIFA itu ada banyak, dari mulai lapangan, ketinggian rumput, drainasenya, pintu masuk pemain dan penonton, harus single seat, ruang ganti, toilet, sampai soal harus ada air panas dan dingin. Itu semua jadi perhatian," kata Kusnaeni.
"Saya pernah mengikuti inspeksi stadion bersama AFC. Untuk JIS itu saya kira bukan persoalan, karena sudah menggandeng konsultan berpengalaman. Cuma memang karena ini ada potensi penonton membeludak, faktor keamanan jadi perhatian," ucapnya.
(abs/har)