Selain pencetak gol, Dimas juga mempunyai kapasitas dalam membuka peluang gol bagi Timnas Indonesia.
Gol Witan Sulaeman di pertandingan Indonesia vs Nepal tidak lepas dari peran Dimas yang meloloskan bola agar bisa sampai ke kaki Witan.
Di pertandingan Indonesia vs Curacao, Dimas juga memberi assist bagi Marc Klok pada gol pertama. Itu membuktikan Dimas sebagai pemain serbaguna.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kualitas permainan Dimas menjadi salah satu tanda dirinya ditempa dengan baik oleh klub. Ia menjadi andalan lini depan Persikabo 1973.
Di Liga 1 2021/2022, Dimas menorehkan 31 pertandingan dengan sumbangan 11 gol. Musim ini Dimas mencatat sembilan laga dari total 10 pertandingan Persikabo. Mantan pemain Timnas Indonesia U-19 dan U-23 itu juga mengemas empat gol dan menjadi salah satu pemain lokal yang subur.
Dengan jam terbang reguler, kemampuan Dimas dapat terus terasah. Ini merupakan indikasi positif bagi Timnas Indonesia.
Usia yang kini menginjak 25 tahun mengisyaratkan Dimas dapat menjadi sosok prospektif untuk Timnas Indonesia. Ia bisa menjadi jawaban dari kebutuhan pemain depan Skuad Garuda.
Sebab Timnas Indonesia kerap kesulitan menemukan striker dengan kualitas penyelesaian mumpuni. Shin Tae Yong pun mengakui lini depan menjadi salah satu PR besar di tim asuhannya.
Sosok Dimas Drajad dapat memenuhi keinginan Shin Tae Yong sebagai juru gedor andalan. Usia menjelang matang membuat Dimas masih dapat membela Timnas Indonesia dalam jangka waktu cukup lama.
(ikh/nva)