5 Besar Asia Lebih Ideal Jadi Lawan Uji Coba Indonesia

CNN Indonesia
Jumat, 30 Sep 2022 06:05 WIB
Keinginan PSSI agar Timnas Indonesia melawan tim-tim 50 besar dunia dalam agenda FIFA Matchday 2023 dianggap realistis jika melawan tim Asia.
Tim lima besar Asian dianggap ideal bagi lawan uji coba Timnas Indonesia. (Dok.PSSI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Keinginan PSSI agar Timnas Indonesia melawan tim-tim 50 besar dunia dalam agenda FIFA Matchday 2023 dianggap realistis jika melawan tim Asia.

Untuk melawan tim-tim besar Eropa dan Amerika dinilai terlalu berlebihan. Hal ini diungkapkan pengamat sepak bola nasional, Muhammad Yusuf Kurniawan kepada CNNIndonesia.com, Kamis (29/9).

"Itu euforia sesaat. Persoalannya bukan realistis atau tidak, lawannya mau enggak? Pasti lawannya mikir. Pertama Indonesia pasti mau main di sini dong, kedua harus travelling ke sini," kata Yusuf.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau tim 50 dunia itu kan sudah kompetitif dan mereka pasti berhitung. Kalau menang naiknya tidak signifikan, kalau kalah hilangnya banyak. Kalau kita yang ke sana mungkin lain ceritanya," ucap Yusuf menambahkan.

Kendati demikian Yusuf tak ingin mementahkan rencana PSSI. Karena PSSI sudah mengutarakan niat membidik tim dari 50 besar ranking FIFA. Di mata Yusuf ini akan menjadi ujian bagi PSSI membuktikan kemampuan lobi mereka mumpuni.

"Memang ini menguji tingkat lobi sejauh apa federasi kita bisa mendatangkan negara 50 besar dunia. Boleh saja. Tidak ada masalah. Dulu ada tim besar datang, tapi kan konteksnya entertainment bukan FIFA Match," katanya.

Banner live streaming MotoGP 2022

"Yang paling mungkin menurut saya Korea [Selatan]. Kalau Jepang rasanya menolak. Kalau saran saya lawan negara-negara Asia seperti Iran, ya lima besar Asia saja coba dulu," ucap lelaki yang biasa disapa Yuke ini.

Berdasarkan ranking FIFA, lima besar negara Asia itu memiliki peringkat mumpuni. Iran di posisi ke-22, Jepang ke-24, Korsel ke-28, Australia ke-39, dan Qatar ke-48.

Dari negara-negara besar dunia, Korea Selatan dianggap paling memungkinkan. Ini tak lain karena status Shin Tae Yong dan kalender internasional berikutnya berlangsung setelah Piala Dunia 2022 di Qatar.

Adapun alasan PSSI melawan tim-tim besar dunia juga terlalu dipaksakan. Menurut Yusuf keinginan PSSI cepat mengakselerasi peringkat FIFA Timnas Indonesia sangat dipaksakan.

"Yang dicari kan bukan ranking, tetapi progres. Kalau ranking itu fatamorgana. Jangan terlalu naif kalau menurut saya. Ranking itu akan mengikuti kalau sepak bola kita sudah bagus. Kualitasnya stabil," ucap Yusuf Kurniawan.

[Gambas:Video CNN]



(abs/sry)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER