Presiden Arema Juragan 99 Minta Maaf soal Tragedi Kanjuruhan

CNN Indonesia
Minggu, 02 Okt 2022 13:03 WIB
Presiden Arema FC Gilang Widya menyatakan prihatin dan mengutuk keras kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menelan ratusan korban jiwa.
Ilustrasi. Presiden Arema Football Club (FC) Gilang Widya Pramana atau Juragan 99 meminta maaf atas tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menyebabkan lebih dari 100 orang tewas. (Foto: AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Arema Football Club (FC) Gilang Widya Pramana atau Juragan 99 meminta maaf atas tragedi di Stadion Kanjuruhan yang menyebabkan lebih dari 100 orang tewas.

Lewat unggahannya di akun Instagram @juragan_99, Minggu (2/10), Gilang menyatakan prihatin dan mengutuk keras kerusuhan di Kanjuruhan.

"Sebagai Presiden Arema FC, saya meminta maaf yang tulus kepada seluruh warga malang raya yang terdampak atas kejadian ini, saya sangat prihatin dan mengutuk keras kerusuhan di stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan seratusan lebih korban jiwa," tulis Gilang. CNNIndonesia.com telah diberikan izin untuk mengutip pernyataan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gilang menyampaikan duka mendalam kepada para korban tewas ataupun luka.

Ia menuturkan saat ini manajemen Arema FC berkoordinasi dengan pusat layanan kesehatan untuk merawat korban. Dia juga menyebut pihaknya telah meminta agar para korban diberikan pelayanan maksimal selama mendapat perawatan.

"Dan meminta pusat-pusat layanan kesehatan untuk menyampaikan pembiayaannya kepada manajemen Arema FC," ucapnya.

Gilang pun menyatakan bakal mendukung investigasi yang dilakukan oleh polisi. Ia memohon kepada seluruh pihak untuk menahan diri hingga permasalahan ini menemui titik terang.

"Kami juga mendukung penuh pengusutan dan investigasi yang dilakukan pihak kepolisian, dan memohon pihak-pihak untuk menahan diri sampai benar-benar ketemu titik terang permasalahannya," ujar Gilang.

"Tidak ada sepak bola seharga nyawa. Tidak ada," tegasnya.

Diberitakan, kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, terjadi usai kekalahan 2-3 Arema FC versus Persebaya, Sabtu (1/10) malam.

Suporter Arema memasuki lapangan karena timnya kalah. Insiden itu direspons polisi dengan menghadang dan menembakkan gas air mata.

Gas air mata itu ditembakkan tidak hanya kepada suporter yang memasuki lapangan, tetapi juga ke arah tribun penonton yang kemudian memicu kepanikan suporter.

Akibatnya, massa penonton berlarian dan berdesakan menuju pintu keluar, hingga sesak nafas, penumpukan massa, dan terinjak-injak. Ratusan orang tewas dalam insiden itu.

[Gambas:Instagram]



(blq/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER