24 Jam Tetap Kelam Tragedi Kanjuruhan Usai Duel Arema vs Persebaya

CNN Indonesia
Senin, 03 Okt 2022 08:01 WIB
Malang Raya tetap kelam setelah 24 jam insiden mengerikan yang dikenal dengan Tragedi Kanjuruhan usa duel Arema vs Persebaya.
Malang Raya tidak lagi ceria seperti sedia kala usai tragedi Stadion Kanjuruhan. (CNN Indonesia/ Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Malang Raya diselimuti mendung pada Minggu (2/10) sore. Sisa hujan membekas di jalanan dan suasana duka menyelimuti seisi kota setelah tragedi menyeramkan di Stadion Kanjuruhan.

Geliat kota sekilas tampak biasa, tetapi kegembiraan seperti sirna. Kabar meninggalnya seratusan Aremania seusai laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) malam, mematahkan hati.

Dari media sosial terhampar puluhan hingga ratusan foto dan video pemakaman. Isak tangis mengiris-iris. Ada anak yang ditinggal ayah ibunya, adik ditinggal kakaknya, juga pemuda kehilangan sahabatnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Iringan ambulans yang mengangkut jenazah sesekali masih meraung di jalanan. Intensitasnya sudah berkurang dibanding Minggu (2/10) dini hari atau pagi. Suara sirine ambulans seperti membasuh luka yang belum kering.

"Kalau tadi pagi ambulan gak ada habisnya di jalan raya. Semua sedih. Mau marah, tapi ke siapa. Ini duka besar masyarakat Malang, Indonesia," kata sopir yang mengantarkan CNNIndonesia.com ke Stadion Kanjuruhan.

Sekitar pukul setengah enam sore, saat langit sudah gelap, cahaya di Stadion Kanjuruhan temaram. Tak banyak lampu menyala kecuali di beberapa sisi saja. Polisi, yang berpakaian lengkap dan bebas, masih berkeliaran.

Sore itu, serpihan kaca pecah dan pecahan batu masih berserak di sekitar Kanjuruhan. Kendaraan polisi yang gosong usai diamuk massa juga masih teronggok. Sisa-sisa kisah kelam pada Sabtu (1/10) malam belum sirna.

Di sekitar stadion, hanya ada dua pedagang yang buka. Satu pedagang makanan dan satunya lagi kios pernak-pernik Arema FC. Bedanya di warung makan lampu menyala, sedangkan di kios lampu dimatikan meski tetap buka.

"Ini saya baru mau diwawancara. Sebelumnya ga mau. Gak bisa ngomong apa-apa. Tadi malam puluhan orang tergeletak di sini, dari yang lemas sampai sulit bernafas. Baru kali ini begini di Kanjuruhan," kata Yoyo, pedagang atribut Arema.

Baca kelanjutan berita ini di halaman berikutnya>>>

Tragedi Kanjuruhan, Buah Salah Kelola Sepak Bola Indonesia

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER