Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil angkat bicara terkait Tragedi Kanjuruhan yang berimbas pada hilangnya 125 nyawa.
Ridwan Kamil menyinggung soal jadwal kickoff Liga 1 2022/2023 yang kerap digelar malam hari.
Menurut gubernur yang akrab disapa RK itu, pertandingan liga seharusnya tidak dipaksakan digelar malam untuk mengantisipasi kericuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi gini ya, kalau sepak bola main siang dengan main malam lebih aman main siang karena mengendalikan relatif lebih mudah, visual juga kelihatan. Jadi, jangan selalu dipaksakan malam," kata Ridwan, Senin (3/10).
Emil, sapaannya juga berpendapat petugas keamanan akan dobel ekstra ketika terjadi kericuhan saat pertandingan digelar pada malam hari.
Menurut dia keamanan menjadi nomor satu untuk para penonton yang menyaksikan tim kebanggaannya langsung di stadion.
"Apalagi pilihan malamnya hanya gara-gara untuk mengejar tontonan TV lebih banyak. Keamanan kan harus nomor satu, dan ini kan buktinya seperti ini (ricuh). Susah mengendalikannya kalau harus selalu malam," tutur RK.
"Bahkan polisi sudah meminta kan yang di Malang itu supaya digeser ke sore, tapi kan ditolak. Itu kan contoh karena harus selalu malam buat mengejar tontonan TV," sambung eks Wali Kota Bandung itu.
Di luar penentuan kickoff pertandingan Liga 1, Emil turut berduka atas tragedi yang terjadi. Menurutnya, pelajaran dari insiden tersebut jadi momen introspeksi diri berbagai pihak.
"Ini mah introspeksi untuk semua ya, tidak untuk saling menyalahkan. Tapi introspeksi bahwa apa yang kita lakukan selama ini hasilnya seperti itu. Karena harusnya ini jadi tontonan hiburan untuk warga," tuturnya.
Kericuhan terjadi seusai pertandingan Arema FC kontra Persebaya di Stadion Kanjuruhan pada Sabtu (1/10) malam. Itu terjadi setelah tuan rumah kalah 2-3 dari Persebaya, yang membuat sejumlah suporter kecewa.
Suporter yang kecewa itu merangsek ke lapangan pertandingan. Pihak keamanan lantas menghalau. Situasi kemudian menjadi tak terkendali.
Dalam situasi itu pihak keamanan menembakkan gas air mata. Tidak hanya melepas gas air mata ke lapangan, tetapi juga ke tribune penonton.