Tragedi Kanjuruhan: Suporter Lupakan Rivalitas, Buat #SepakatDamai
Tragedi Kanjuruhan yang meninggalkan duka membuat suporter menyuarakan persatuan dan melupakan rivalitas yang selama ini menjadi jurang pemisah. Tragedi yang menewaskan 125 jiwa ini telah menghancurkan dendam antar suporter yang pernah berseteru dan berubah menjadi aksi mulia.
Insiden yang menghilangkan nyawa ratusan penonton sepak bola di Stadion Kanjuruhan mengundang dukacita dari kelompok-kelompok suporter di Indonesia.
Bahkan suporter Persebaya Surabaya yang memiliki riwayat tak akur dengan suporter Arema tak malu mengungkap bela sungkawa. Fans Persebaya yang akrab dengan sebutan Bonek itu menggelar acara doa bersama. Hal yang sama dilakukan kelompok suporter lain di berbagai daerah.
Keakuran suporter menjalar dari dunia nyata ke ranah maya. Perihal persatuan suporter menjadi bahasan viral di media sosial dan mudah ditemui dalam 24 jam terakhir, setelah tragedi di Stadion Kanjuruhan.
Pesan-pesan persatuan melalui kata atau gambar diutarakan baik oleh akun-akun yang dikelola secara individu maupun kelompok.
Terdapat individu-individu dan kelompok suporter yang menyatakan tak akan lagi melontarkan caci maki terhadap klub yang selama ini dianggap pesaing dari klub kesayangannya. Selain itu ada juga yang menyatakan persaudaraan kepada kelompok suporter lain.
Tak sedikit pula akun-akun yang mengajak persatuan di antara beberapa suporter yang selama ini kerap bertolak belakang, seperti fans Persija Jakarta dan Persib Bandung. Selain itu ada pula fans PSIM Yogyakarta, Persis Solo, dan PSS Sleman.
Komentar-komentar persatuan tersebut mendapat respons baik pula dari akun-akun lain yang juga tampak jengah dan resah dengan tragedi Kanjuruhan.
Tanda pagar atau tagar #SepakatDamai pun ramai di media sosial Twitter menyuarakan perdamaian antarsuporter.
(nva/rhr)