Aremania mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menkopolhukam Mahfud MD untuk mengusut tuntas Tragedi Kanjuruhan demi suara suporter Indonesia.
Aremania ingin Jokowi lewat Mahfud yang diberi tugas mengusut tuntas kasus ini bekerja secara profesional. Aremania mengingatkan jangan sampai kepercayaan kepada hukum hilang karena pemerintah tak berpihak kepada keadilan.
Hal tersebut diucapkan sesepuh Aremania Anto Baret dalam tahlilan tujuh hari korban meninggal 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan, Jumat (7/10). Sikap adil pemerintah atas meninggalnya ratusan Aremania dinanti suporter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena apa, cita-cita bangsa Indonesia itu adalah hidup adil dan beradab dan berbangsa luhur bermartabat. Jadi yang disebut itu adil dulu, adil dan beradab bangsa luhur dan beradab. Kalau tidak adil, ya ga beradab," kata Anto.
"Marilah kita bersama-sama mengawal hukum ini. Hukum adalah panglima. Kita harus taat kepada hukum. Katanya kalau kita hidup di Indonesia harus taat kepada hukum. Hukum negara, hukum agama," ucapnya.
Anto pun berharap Aremania tetap bersatu dan menerjemahkan slogan 'Salam Satu Jiwa' dalam kondisi saat ini.
"Semua kudu kompak. Kita bersatu. Saatnya kita terjemahkan di dalam kehidupan salam satu jiwa. Kita terjemahkan benar-benar dalam persoalan ini. Ayo sini satu jiwa mengawal hukum ini. Ayo rek, salam satu jiwa," pekik Anto.
Tak lupa Anto mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang ikut mengirim doa untuk Aremania, khususnya kelompok suporter. Baginya ini adalah energi positif yang harus dimanfaatkan Aremania.
"Kita kudu tertib, untuk menghormati saudara kita yang meninggal. Kasus ini masih panjang. Ayo semangat kita kudu kentel energinya supaya hukum ini benar-benar ditegakkan dalam tragedi Kanjuruhan yang sangat memilukan," kata Anto.
"Kalau, kalau, kalau sampai ada fakta yang disembunyikan. Kalau sampai ada fakta yang terselubung, sampai mati aku akan kawal. Pak Mahfud, pak Jokowi mengetahui bahwa kita terluka. Jangan sampai pak, luka kami ini makin menganga," ucapnya.
Sayang saat sedang asik berorasi hujan mulai turun. Anto pun menyelesaikan orasinya. Setelah itu Aremania bernyanyi bersama-sama mengucap terima kasih kepada Bonek Mania dan suporter Indonesia lainnya.
Sebelumnya, Jokowi sudah memberi titah kepada TGIPF itu waktu hingga awal Oktober mendatang untuk mengusut akar persoalan Tragedi Kanjuruhan.
"Tim Gabungan Pencari Fakta yang diharapkan nantinya tim ini bisa menyelesaikan tugasnya mencari tahu penyebab utama peristiwa 1 Oktober," ujarnya.
Sejak terbentuknya Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Mahfud MD mengakui bahwa target kerja tim tersebut bisa rampung dalam waktu kurang dari satu bulan.
"Pertama, Tim Pencari Fakta itu diminta segera bekerja, kalau bisa tidak sampai satu bulan sudah bisa menyimpulkan karena masalah besarnya sebenarnya sudah diketahui."
"Tinggal masalah-masalah detailnya yang itu bisa dikerjakan mungkin tidak sampai satu bulan," ucap Mahfud MD.
Sejauh ini, sudah ada enam orang yang ditetapkan sebagai tersangka Tragedi Kanjuruhan. Enam orang tersebut adalah Direktur PT LIB Akhmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana Arema FC Abdul Haris, Security Officer Arema Suko Sutrisno, Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi, dan Komandan Kompi Brimob Polda Jatim AKP Hasdarman.