Terungkap, Alasan Jokowi Tak Sebut PSSI di Tim Transformasi FIFA
Menpora Zainudin Amali mengungkap alasan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pemerintah tidak pernah menyebut PSSI dalam setiap pernyataan terkait pembentukan Tim Transformasi bersama FIFA dan AFC.
Presiden Jokowi dalam pernyataan resmi terkait surat FIFA tanggal 5 Oktober, memastikan FIFA tidak akan memberi sanksi kepada Indonesia terkait Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang.
Dalam pidatonya Presiden Jokowi mengatakan pemerintah bersama FIFA dan AFC akan membentuk tim transformasi sepak bola di Indonesia serta akan berkantor di Indonesia untuk membantu dan membangun sepak bola ke arah lebih baik. Namun Jokowi tidak menyebut PSSI.
Akun Twitter Kemensetneg RI dalam unggahan hari ini, Selasa (11/10), juga tidak menyebut PSSI dalam Tim Transformasi.
"Pemerintah Indonesia bersama-sama dengan FIFA akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia. Apa saja kolaborasi antara FIFA, AFC, dan pemerintah Indonesia? Yuk simak selengkapnya," tulis akun Twitter Kemensetneg RI.
Menanggapi hal tersebut, Menpora memastikan hubungan Pemerintah dan PSSI tidak ada masalah. Amali mengatakan tidak ada nama PSSI terkait pembentukan Tim Transformasi bersama FIFA dan AFC karena menganggap ini sebagai urusan internal Pemerintah.
"Saya kira begini, ini kan internal Pemerintah, kalau dilihat di Inpres Nomor 3 tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional, juga tidak disebutkan PSSI di situ," ujar Menpora di Istana Negara.
"Tapi di Kemenpora pasti tahu dengan siapa kami harus melakukan itu, dan kita melibatkan semuanya mulai dari perancangan kurikulum, kemudian perencanaan pembinaan usia dini, semuanya bersama PSSI," ucap Menpora.
Lebih lanjut Amali juga memastikan langkah Pemerintah melakukan komunikasi langsung dengan FIFA bukan langkah melakukan intervensi terhadap PSSI.
"Ya kan ini merespons surat FIFA ke Presiden Jokowi, kan surat FIFA langsung ke Presiden, bukan ke siapa-siapa. Tentu ini respons pemerintah, kalau toh tidak dibutuhkan, tidak masalah, tapi ini tanggung jawab kita bersama, begitu ada masalah, pasti pemerintah juga yang ditanya," ucap Menpora.
"Karena itu, karena tujuannya baik, FIFA bertujuan baik ingin membantu Indonesia untuk memperbaiki sepak bola Indonesia secara umum, khususnya kompetisi dan Tragedi Kanjuruhan tidak terulang lagi. Kita harus merespons niat baik FIFA," ujar Menpora.
(dhf/har)