Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan memberondong pertanyaan saat memanggil pengurus PSSI di Kantor Kemenko Polhukam RI, Selasa (11/10).
Anggota TGIPF Akmal Marhali menyebut pihaknya baru dalam tahap awal dalam mengajukan pertanyaan kepada pengurus PSSI termasuk Mochamad Iriawan (Iwan Bule) sebagai ketua umum PSSI.
"[Bertanya] masalah kasus-kasus lah, PSSI menyampaikan soal aturan dan pertanggungjawaban. PSSI yang berbicara pak Iwan Bule, Wakil Ketua, Sekjen, tapi yang paling banyak bicara pak [Ahmad] Riyadh," kata Akmal, Selasa (11/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akmal menyampaikan secara garis besar PSSI menyatakan siap bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan. Namun selama proses investigasi berjalan, PSSI membuka diri terhadap masukan dari TGIPF.
"Mereka menjelaskan PSSI posisinya tanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan. Masukan dari kami diterima sebagai masukan yang baik," ujarnya.
Agenda pemanggilan pengurus PSSI oleh TGIPF berlangsung kurang lebih empat jam dari pukul 11.00 WIB hingga 15.00 WIB.
Pertemuan sempat tertunda lantaran Menko Polhukam Mahfud MD harus menghadiri rapat dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Merdeka selama kurang lebih dua jam.
Ketua Tim Investigasi PSSI Ahmad Riyadh yang turut hadir di Kemenkopolhukam, mengatakan pihaknya menjawab seluruh pertanyaan yang dilontarkan. Ia menyebut PSSI menerima banyak saran soal pertanggung jawaban Tragedi Kanjuruhan.
"Banyak masukan-masukan untuk kami, konfirmasi apa yang sudah dilakukan PSSI dari perencanaan pertandingan sampai terjadinya Tragedi Kanjuruhan. Lalu ada masukan banyak ke depannya nanti akan ada lima rumusan untuk perbaikan yang akan dikoordinasikan oleh tim kepolisian dan FIFA," ucap Riyadh.