Ofisial, pelatih, dan pemain Persebaya Surabaya bercerita soal momen mengerikan dalam Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 orang. Salah satunya saat mereka diberi waktu lima menit untuk keluar dari Stadion Kanjuruhan usai menghadapi Arema di Liga 1.
Anggota tim operasional Persebaya, Danang mengatakan mendapat waktu lima menit untuk mengemas barang-barang usai bertanding melawan Arema. Ia mendapat perintah dari pihak Arema dan kepolisian.
"Ketua Panpel dari sana [Arema] dan polisi bilang ke kami untuk evakuasi selama lima menit," ujar Danang dikutip dari YouTube Persebaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemain Persebaya asal Brasil, Leo Lelis, juga mengungkap momen lima menit untuk meninggalkan Stadion Kanjuruhan pada 1 Oktober lalu.
"Kami mendapat lima menit untuk meninggalkan ruang ganti. Perasaan saya berubah buruk tapi tidak ada yang membayangkan akan berakhir seperti itu," kata dia.
"Kami takut dan kaget karena tidak pernah membayangkan akan berakhir dengan tragedi," ujar Leo Lelis melanjutkan.
Bagi Pelatih Kiper Persebaya, Benyamin Van Breukelen, waktu lima menit yang diberikan sangat vital bagi timnya.
"Kalau saya rasa lima menit dikasih waktu itu sangat pas, kalau lebih dari itu gak tahu juga kita. Pengamanan dari Polri cukup sigap karena diberi lima menit menit itu. Kita gak sentuh apa-apa cuma ambil tas aja terus pergi," kata Benyamin Van Breukelen.
Security Officer Persebaya, Depri, menyampaikan baru mendapat informasi soal evakuasi setelah seluruh pemain Persebaya masuk ke ruang ganti.
"Jadi setelah peluit panjang saya belum dapat informasi apa-apa. Tapi ketika semua pemain sudah masuk semua, ibu Kasatlantas [Polres Malang] itu suruh saya untuk cepat-cepat ganti baju dan evakuasi," kata Depri.
"Saya bilang ke manajer untuk cepat-cepat pergi dari sini," ucapnya.