Denmark Bantah Ingin Tinggalkan FIFA karena Polemik Ban Kapten LGBT
Asosiasi Sepak Bola Denmark (DBU) membantah kabar rencana meninggalkan FIFA menyusul polemik ban kapten One Love dukungan untuk komunitas LGBT di Piala Dunia 2022.
Denmark, bersama Inggris dan Jerman, dikabarkan sejumlah media sedang mempertimbangkan meninggalkan FIFA karena dilarang melakukan kampanye dukungan untuk komunitas LGBT dengan menggunakan ban kapten One Love.
Namun Direktur Komunikasi DBU, Jakob Hoejer, membantah kabar yang beredar. Hoejer mengatakan para awak media salah mengartikan pernyataan Presiden DBU Jesper Moeller terkait larangan menggunakan ban kapten One Love.
"Sejumlah media membuat pernyataan yang salah mengenai DBU akan meninggalkan FIFA. Itu yang bukan dikatakan [Moeller] saat konferensi pers," ujar Hoejer dikutip dari Reuters.
Hoejer kemudian memberi klarifikasi posisi DBU terkait polemik di Piala Dunia 2022. DBU, dikatakan Hoejer, hanya tidak akan memberi dukungan kepada Presiden FIFA Gianni Infantino.
"Kami bersikap kritis dan tidak puas. Kami tidak akan memberikan dukungan untuk Presiden FIFA saat ini [Gianni Infantino]. Kami akan membahas lebih lanjut masalah ini dengan rekan Nordic dan Eropa lainnya," ucap Hoejer.
FIFA melarang Denmark, Inggris, Wales, Jerman Swiss, Belgia dan Belanda untuk menggunakan ban kapten One Love yang merupakan bagian dari kampanye dukungan LGBT.
Para pemain timnas Jerman kemudian melakukan protes dengan cara berbeda saat melawan Jepang, Rabu (23/11). Manuel Neuer dan kawan-kawan kemudian melakukan protes dengan menutup mulut saat sesi foto tim sebelum melawan Jepang.
(har)