Jakarta, CNN Indonesia --
Nama pemain timnas Jepang Ritsu Doan menjadi sorotan seiring keberhasilan Samurai Biru lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. Berikut profil Ritsu Doan yang merupakan super sub timnas Jepang di Piala Dunia 2022.
Doan berhasil mencetak gol di gawang dua tim favorit juara Piala Dunia 2022, yakni Jerman dan Spanyol.
Doan sebenarnya bukan pemain yang masuk dalam starting eleven timnas Jepang. Ia memulai pertandingan dari bangku cadangan saat Jepang menghadapi Jerman di matchday pertama Grup E Piala Dunia 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kala itu, Doan masuk menggantikan Ao Tanaka di menit ke-71, saat Jepang masih tertinggal 0-1. Empat menit berada di lapangan, Doan langsung merobek jala gawang Jerman yang dikawal Manuel Nueur.
Penampilan impresif pemain SC Freiburg tersebut di sisa waktu pertandingan pun akhirnya membantu Samurai Biru membalikkan keadaan untuk menang 2-1 atas Die Mannschaft.
Namun, Doan kurang tampil baik saat tampil sebagai starting eleven di matchday kedua, kala Jepang bersua Kosta Rika. Di laga itu, Jepang dipaksa mengakui keunggulan Keylor Navas cs dengan skor 0-1.
Doan justru tampil sebagai pembeda di laga pemungkas Grup E yang mempertemukan Jepang va Spanyol. Pemain berusia 24 tahun itu tak butuh waktu lama untuk mencetak setelah masuk menggantikan Takefusa Kubo di menit ke-46.
Doan langsung mengoyak gawang Spanyol yang dikawal Unai Simon di menit ke-48 lewat sepakan kaki kirinya.
Bahu-membahu bersama rekan-rekannya, Doan pun berhasil membawa Jepang membalikkan keadaan dan menang 2-1 atas La Furia Roja.
Kini, banyak media di Eropa yang menyebut Doan sebagai Lionel Messi asal Jepang. Doan memang memiliki bakat sepak bola yang luar biasa.
Bersambung ke halaman berikutnya...
Namun, perjalanan karier profesional pemain timnas Jepang bernomor punggung delapan itu tak sepenuhnya mulus.
Ritsu Doan dibesarkan di kota Amagasaki, di sebelah barat Osaka. Kakak Doan merupakan seorang pengggila sepak bola. Doan kemudian mengikuti jejak kakaknya itu.
Doan kecil mendapatkan dorongan utama di sekolah dasar. Hingga kemudian, Doan menerima tawaran dari beberapa klub besar saat remaja dan memilih Gamba Osaka.
Doan menjadi bagian dari generasi emas yang memenangkan treble pertama klub di level U-15 pada 2012.
Doan melakukan debut seniornya pada Mei 2015 di usia 16 tahun 344 hari. Saat itu, ia memenangkan atas FC Seoul di Liga Champions Asia dengan skor 3-2.
Selang seminggu, Doan menjadi pemain termuda dalam sejarah klub yang bermain di Liga J1, melawan Kashima Antlers.
Secara keseluruhan, Doan mencetak empat gol dalam 25 penampilan senior untuk Osaka. Gol pertama dibuat saat penampilan perdana di Liga Champions Asia pada 2017, dengan hasil imbang 3-3 melawan Adelaide United.
Dinobatkan sebagai Asian Youth Player of the Year 2016, Doan juga tampil mengesankan di FIFA U-20 World Cup 2017. Ia mencetak tiga gol untuk membantu Jepang mencapai babak sistem gugur.
Setelah itu, sejumlah klub di daratan Eropa mulai menunjukkan ketertarikan pada Doan. Ia pun meneken kontrak ke FC Groningen pada 2017.
Doan tampil mengesankan di musim perdananya di Eredivisie, dengan mencetak sembilan gol dan empatassist dalam 29 penampilan.
Selama berseragam FC Groningen, Doan mencetak 16 gol dan tujuh assist dalam 66 caps. Setelah itu, Doan pindah ke PSV Eindhoven pada musim panas 2019.
Namun, Doan mengalami kesulitan beradaptasi dengan gaya bermain PSV Eindhoven hingga akhirnya pindah Arminia Bielefeld pada September 2020. Doan merupakan pencetak gol terbanyak bersama Bielefeld dengan lima gol.
Di Bielefeld, Doan berduet dengan penyerang tengah Fabian Klos dan membuat tiga assist. Setelah itu, Doankembali ke PSV Eindhoven dan kini bergabung ke SC Freiburg.