Jakarta, CNN Indonesia --
Statistik biasanya selalu hitam putih, dominan dan minimal, tetapi untuk duel Inggris dan Prancis di Piala Dunia 2022 tak demikian.
Pertandingan perempat final Piala Dunia 2022 antara Inggris versus Prancis ini akan berlangsung di Stadion Al Bayt, Al Khor, Sabtu (10/12) malam waktu Qatar atau Minggu (11/12) dini hari WIB.
Dari data yang diolah Opta yang dikomparasi dengan statistik FIFA, kekuatan Inggris dan Prancis relatif sama. Kedua negara sama-sama menonjol dalam urusan umpan terukur dan panjang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inggris di puncak operan progresif (147 kali) dan Prancis di urutan keempat (119 kali). Pada saat yang sama Prancis terdepan urusan dribel sukses (37 kali) dan Inggris kedua (32 kali).
Kemudian Inggris menjadi negara urutan kedua dengan hal rangkaian operan permainan terbuka (lebih dari 10 kali) dengan 83 kesempatan dan Prancis menyusul dengan 73 kesempatan.
Kedua tim juga sama-sama memperlihatkan pola umpan panjang terefektif di Piala Dunia 2022. Inggris menyelesaikan operan panjang terbuka 197 kali dan Prancis melakukannya 167 kali.
Karenanya duel kali ini akan menjadi pertarungan disiplin transisi. Dari empat pertandingan sebelumnya, Inggris dan Prancis sama-sama bermain sabar menunggu ruang terbuka.
Begitu ada kesempatan dan lawan lengah, serangan kilat lewat umpan panjang dan kecepatan individu pemain, serangan dilakukan. Hasilnya kedua tim sama-sama tak terkalahkan.
Menariknya, pemain yang menjadi jembatan dalam transisi kilat ini bukanlah gelandang. Di Inggris ada sang kapten Harry Kane dan di kubu Prancis ada sosok Kylian Mbappe.
Bedanya, Mbappe bisa tetap tajam dengan menjadi pemain tersubur (5 gol), sedangkan Kane baru mengoleksi satu gol. Bahkan Mbappe terlihat makin matang dan tak grogi sejak laga pertama.
Apakah Gareth Southgate dan Didier Deschamp akan menerapkan pendekatan yang sama untuk pertandingan nanti? Yang pasti Kane dan Mbappe akan menjadi pemain kunci untuk hasil akhir.
Baca lanjutan analisis Inggris vs Prancis di halaman kedua >>>
Sejarah mencatat Inggris digdaya atas Prancis. Dari 31 pertemuan, The Three Lions 17 kali menang dan lima kali imbang. Namun dalam delapan pertemuan terakhir Inggris hanya sekali menang.
Itu rekor pertemuan di semua ajang. Jika dikerucutkan hanya di Piala Dunia, Inggris layak busung dada. Mereka menang dua kali dalam dua pertemuan pada 1966 dan 1982.
Namun sejarah hanya masa lalu. Kisah silam tak bisa menjadi acuan pertemuan di Piala Dunia 2022. Prancis adalah juara bertahan yang masih digdaya dan Inggris mulai tampil matang.
Dalam asuhan Southgate Inggris bertransformasi dari tim kaku menjadi tim luwes. Pada saat yang sama Prancis arahan Deschamps elastis dengan gaya main progresif sekaligus pragmatis.
Di panggung Piala Dunia 2022, pemain Inggris yang perannya sangat menonjol adalah Jude Bellingham. Pemain Borussia Dortmund tersebut mengontrol lini tengah Inggris dengan ciamik.
Bellingham menjadi pemain dengan jumlah menerima umpan terbanyak di Piala Dunia 2022, 439 kali. Pada saat yang sama ia pelari paling unggul tim dan pemotong serangan unggul.
Meski paling sibuk dalam pola permainan Inggris, Bellingham tetap kontributif dalam urusan mencetak gol. Sejauh ini pemain 19 tahun tersebut sudah membukukan satu gol saat melawan Iran.
Adapun pemain Prancis yang tampil impresif dalam setiap kesempatan bermain adalah Antoine Griezmann. Pengguna nomor punggung tujuh tersebut tercatat paling sering memberi umpan silang, 29 kali.
Pada saat yang sama pemain Atletico Madrid tersebut juga 72 kali memutus serangan lawan. Ia juga 55 kali menjadi menjadi penjembatan serangan tim selama Piala Dunia 2022.
Karena itu duel Bellingham dan Griezmann kiranya tak akan terhindarkan. Kedua pemain akan saling adu kecerdikan, kecermatan, dan kelihaian dalam membuka serangan dan merusak permainan lawan.
Apakah Prancis akan membuka sejarah dengan mengalahkan Inggris untuk pertama kali di Piala Dunia? Kejelian Southgate dan Deschamps melihat situasi permainan akan menjadi kunci.
[Gambas:Video CNN]