Puluhan Aremania yang tergabung dalam 'Gerakan Arek Malang Bersikap' mendatangi kantor Arema FC di Jalan Mayjend Pandjaitan, Malang, Minggu (15/1).
Mereka datang dengan membawa spanduk panjang bergambar wajah pemilik saham terbesar PT AABBI sekaligus Wakil Ketua PSSI Iwan Budianto. Terdapat tulisan sindiran di spanduk itu.
"You care about 135+ people boss? Yes I'm care about money (Kamu peduli tentang 135+ orang [korban Tragedi Kanjuruhan] bos? Ya, saya peduli tentang uang," tulis spanduk yang mereka bawa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak hanya itu, sejumlah poster lain juga dibentangkan. Poster-poster itu bertuliskan, 'Tanggung jawab moral federasi atas Tragedi Kanjuruhan adalah Revolusi', 'Malang Kucecwara' hingga 'Aremania berjuang sendiri klubnya tidak peduli. Nirempati PSSI sibuk benturkan kami'.
Salah satu massa aksi, Yoyok, mengatakan aksi ini mereka lakukan karena manajemen Arema FC abai dengan perjuangan Aremania, penyintas, dan keluarga korban yang mencari keadilan.
Arema FC disebut sebagai sosok pertama yang harus bertanggung jawab karena mengabaikan aspek keselamatan dan kemanan suporter.
"Diabaikannya aspek keselamatan dan keamanan suporter oleh pihak panitia pelaksanaan pertandingan dari Ketua Panpel, Security Officer, Media Officer, dan Marketing yang direkrut dan didaftarkan asal-asalan oleh PT AABBI (Arema FC) ini diduga kuat juga menjadi penyebab tragedi nahas ini," kata Yoyok.
![]() |
Apalagi, merujuk pada temuan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGIPF), penjualan tiket pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya 1 Oktober 2022 melenihi batas kapasitas Stadion Kanjuruhan.
"Terlihat dengan gamblang, mereka [PT AABBI/Arema FC] berorientasi laba yang menjadi prioritas utama, bukan keselamatan," ujarnya.
Aksi protes juga diwarnai penyegelan kantor Arema FC serta penaburan bunga. Meski aksi tersebut sempat dihalang-halangi penjaga kantor. Massa tetap nekat menempelkan stiker segel.
"'Arek Malang Boikot Klub Tanpa Empati', 'Suporter Cari Keadilan, Kalian Sibuk Cari Cuan. Silahkan Pergi' hingga 'Tiket Habis Suporter Dibiarkan Berjuang Sendiri'," bunyi sejumlah stiker yang mereka tempelkan.
Baca lanjutan artikel ini di halaman berikutnya>>>