3. Stefano Lilipaly
Datang ke Timnas Indonesia sebagai pengganti Egy Maulana Vikri yang cedera, Lilipaly berhasil membuktikan kualitasnya belum habis. Pemain Borneo FC ini tampil garang.
Selain menyumbang satu assist untuk gol Yakob Sayuri, pemain 33 tahun ini membuat lini pertahanan Burundi kewalahan. Tampil selama 65 menit, Lilipaly menunjukkan kualitasnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hanya saja Lilipaly butuh ketenangan saat punya peluang. Naluri 'pembunuhnya' relatif berbeda saat di klub dan Timnas Indonesia. Pertempurannya melawan diri sendiri harus segera dimenangkan.
4. Jordi Amat
Berduet dengan Elkan Baggott untuk pertama kalinya, Jordi jadi tembok kukuh pertahanan Timnas Indonesia. DNA Eropanya membuat pemain lini depan Burundi tak bisa berbuat banyak.
Pemain Johor Darul Ta'zim ini juga menjadi katalisator yang andal. Ia tak hanya diam di belakang menunggu lawan menyerang, tetapi mengalirkan bola ke tengah dan depan.
Jordi menjadi salah satu poros permainan Indonesia, selain bek sayap. Hal ini yang membuat pemain 31 tahun ini ditetapkan sebagai man of the match dan langsung dipuji warganet.
![]() |
5. Rizky Ridho
Tampil sebagai pilihan utama, menggantikan Fachrudin Aryanto yang baru lepas dari cedera, Ridho tampil garang. Pemain Persebaya Surabaya ini bisa mengimbangi kualitas dua rekannya.
Pemain 21 tahun ini juga cekatan menutup celah pertahanan. Saat Elkan Baggott atau Jordi Amat tertinggal mengejar lawan, Ridho dengan sigap menutup kekurangan tersebut.
Tak hanya tangguh dalam mengawal pertahanan, Rizky juga dingin saat mendapat peluang gol. Satu gol yang diciptakannya ke gawang Burundi menunjukkan ketenangannya melihat peluang.