2. PBVSI Mempertimbangkan Sanksi untuk Rivan
Oleh karena itu, PBVSI sedang mempertimbangkan sanksi untuk Rivan Nurmulki. Saat ditanya soal kemungkinan hukuman, Bambang Suedi menyebut Rivan terancam hukuman terberat berupa larangan bermain selama satu tahun untuk timnas dan level profesional.
"Belum ada sanksi, nanti ada sidang kode etik melalui mediasi lagi di PBVSI. Yang penting kariernya tidak boleh putus, kami sayang dengan dia," ujar Bambang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum ada hitter sebagus dia. Kami sayang sama dia tapi dia sendiri yang begini. Paling tidak [sanksinya] tidak boleh main satu tahun. Di tarkam masih bisa, kalau Proliga mungkin tidak bisa," lanjutnya.
Bambang juga menegaskan Rivan tetap tidak bisa tampil di Asian Games. Alasannya adalah pemusatan latihan di Surabaya sudah berlangsung dan Timnas Voli Indonesia akan segera berangkat dalam waktu dekat.
"Iya [tidak main di Asian Games]. Karena persiapannya sudah [berjalan]," kata Bambang.
3. Rivan Puas dengan Hasil Mediasi
Tetapi akhirnya Rivan mau meladeni wartawan untuk mengungkapkan hasil mediasi. Atlet 28 tahun itu mengaku puas dengan hasil mediasi.
"Ya puas, masih nunggu sih, kan ada keputusan lagi gimananya," ucap Rivan mengawali pembicaraan.
Rivan juga mengaku memilih pasrah menanti hasil sidang oleh PBVSI.
"Masih menunggu sih, kan ada keputusan lagi nanti bagaimananya. Cuma kalau itu tadi salah, legowo saja kalau memang jadi masalah," ujar Rivan, Senin (11/9).
Rivan mengisyaratkan tidak tahu-menahu soal pelanggaran regulasi yang disebutkan PBVSI. Ia menganggap, keikutsertaannya di Kapolri Cup semacam 'Tarkam' yang tak menyalahi aturan.
"Waktu itu pikiranku, teman-temanku yang ada di sana [Kejuaraan Asia di Iran], aku kan ikut [turnamen] di dalam negeri. Enggak tahu juga kalau memang ini [dinyatakan salah]," ucap Rivan.
"Ya, ada teguran [dari PBVSI] seperti 'Enggak usah main'. Begitu saja cuma tidak ada alasannya. Saya kan kerjanya main voli," kata Rivan menambahkan.