Laga melawan Luton memperlihatkan sudah lebih baiknya kedalaman tim yang dimiliki oleh Arsenal.
Arteta bisa lebih leluasa melakukan rotasi dan pergantian pemain saat timnya berada di momen yang sulit. Untuk jangka panjang, ini jelas menguntungkan karena Arsenal berjuang di empat kompetisi.
Ben White yang tengah menurun performanya bisa menjawab kepercayaan saat diminta menggantikan Takehiro Tomiyasu yang harus absen karena cedera. Begitu pula Leandro Trossard mampu jadi pengganti sepadan untuk Gabriel Martinelli di laga kontra Luton.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di laga-laga sebelumnya, pemain seperti Eddie Nketiah, Jorginho, atau Fabio Vieira juga bisa memberi warna saat dipercaya Arteta masuk ke lapangan.
Arteta kini menjalani musim keempatnya sebagai juru racik Arsenal. Tim arahannya pun saat ini sudah jauh lebih berkembang.
Arsenal punya banyak senjata untuk menghukum lawan. Tim London Utara punya Bukayo Saka, Gabriel Martinelli, Gabriel Jesus, hingga Leandro Trossard yang bisa sangat berbahaya sebagai supersub.
Oleksandr Zinchenko juga tidak lagi satu-satunya pemain yang bisa diandalkan sebagai inverted full back. Pelatih asal Spanyol itu terkadang memberikan peran itu kepada Tomiyasu yang bisa menjalankan tugasnya dengan baik.
Kai Havertz juga perlahan mulai menunjukkan tajinya setelah sempat dikritik. Permainan yang begitu cair ini membuat Arsenal sudah naik ke level yang berbeda dan lebih siap untuk bersaing di jalur juara Liga Inggris.