Tahun 2023 Indonesia gagal di ajang-ajang besar. Namun tidak seluruhnya lembar-lembar perjalanan di 2023 berisi kegagalan total. Ada kemenangan-kemenangan yang juga patut dirayakan.
Selain Fajar/Rian sempat mengkilap di awal 2023, Gregoria Mariska Tunjung dan Jonatan Christie jadi pebulutangkis yang terbilang bersinar di 2023.
Gregoria sukses menembus 10 besar dunia dan duduk di peringkat ketujuh. Pencapaian Gregoria ini terbilang pencapaian besar untuk tunggal putri Indonesia mengingat Indonesia sudah lama tak memiliki pemain tunggal putri di jajaran 10 besar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gregoria di tahun 2023 berhasil memenangkan Spain Masters dan Japan Masters. Ia juga sukses memetik kemenangan terhadap sejumlah pebulutangkis papan atas seperti Chen Yufei, Carolina Marin, dan P.V Sindhu.
Keberhasilan Gregoria ini jelas jadi salah satu angin segar bagi Indonesia di tahun 2023. Gregoria sudah bisa naik level dibandingkan penampilan yang ia tunjukkan di tahun sebelumnya. Kini ia makin berjarak dekat dengan persaingan di papan atas.
Sementara itu Jonatan Christie memang tak berdaya di Kejuaraan Dunia dan Asian Games. Namun ia berhasil merebut tiga gelar di tahun ini yaitu Indonesia Masters, Hong Kong Open, dan French Open.
![]() |
Keberhasilan itu membuat Jonatan mematahkan kutukan yang selama ini mendekapnya yaitu gagal memenangkan turnamen Super 500 ke atas. Kini, ia sudah punya koleksi gelar Super 500 dan juga Super 750.
Selain itu ada keberhasilan-keberhasilan lain yaitu Anthony Ginting yang juara Asia dan Leo/Daniel yang sempat merebut gelar Indonesia Masters dan Thailand Masters. Juga ada Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva yang tetap mampu bertahan di 10 besar pada tahun ini dan merebut medali perak Kejuaraan Dunia.
Kondisi itu membuat posisi Tim Badminton Indonesia tak sepenuhnya terpuruk hingga ke dasar. Ada modal untuk bisa bangkit dalam waktu cepat.
Namun satu hal yang harus diingat, alarm peringatan sudah berulang kali berdering seiring kegagalan-kegagalan di ajang akbar. Peringatan tanda bahaya sudah berbunyi nyaring, sehingga hanya respons bagus dari PBSI yang bisa menyelamatkan Tim Badminton Indonesia dari bencana yang lebih besar.