Real Count KPU Terbaru 3 Eks Ketua PSSI: Nurdin dan Iwan Bule Mengilap
Sebanyak tiga mantan Ketua Umum PSSI, Nurdin Halid, Djohar Arifin, dan Mochamad Iriawan atau Iwan Bule mendapat suara yang cukup banyak berdasarkan data real count Komisi Pemilihan Pemilu (KPU) terbaru hingga Jumat (16/2) siang.
Berdasarkan data real count KPU hingga pukul 14.32 WIB, Nurdin Halid mendapat 16.704 suara. Ketua Umum PSSI periode 2003-2011 berada di posisi ketiga caleg Partai Golkar pada pileg DPR dapil Sulawesi Selatan II.
Nurdin sebelumnya pernah menjadi anggota DPR pada 1999 hingga 2004. Saat ini Nurdin Halid menjabat sebagai Wakil Ketua Umum (Pratama) Partai Golkar.
Raihan suara yang tidak kalah banyaknya didapat Iwan Bule. Ketua Umum PSSI periode 2019-2023 itu meraih 11.778 suara hingga pukul 14.32 WIB dalam real count KPU terbaru.
Iwan Bule yang menjadi caleg DPR dapil Jawa Barat 10 berada di posisi kedua untuk perolehan suara di Partai Gerindra.
Ini adalah kali pertama Iwan Bule bertarung dalam pemilihan legislatif sebagai caleg. Karier politik pertama Iriawan adalah ketika menjadi Penjabat Gubernur Jawa Barat pada 2018. Pada 2023 lalu Iwan Bule memutuskan masuk Partai Gerindra.
Sementara itu Djohar Arifin Husin bertarung sebagai caleg DPR dapil Sumatera Utara III dari Partai Gerindra. Hingga pukul 14.32 WIB, Ketua Umum PSSI periode 2011-2015 meraih 7.148 suara dan berada di posisi empat.
Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) hasil Pemilu 2024 dari KPU masih mendapat sejumlah sorotan karena ada kejanggalan sejumlah data-data. KPU dalam konferensi pers pada Kamis (15/2) lalu juga sudah menyatakan akan mengoreksi bila ada temuan ketidaksesuaian antara Sirekap dengan hitung manual KPU.
Selain itu, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menegaskan bahwa Sirekap bukan penentu rekapitulasi. Penentu hasil Pemilu adalah penghitungan manual.
"Harus kami sampaikan bahwa Sirekap adalah bukan penentu terhadap rekapitulasi. Penentunya tetap menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (tentang Pemilihan Umum) adalah manual rekapitulasi. Jadi bukan Sirekap. Sirekap hanya alat bantu," kata Bagja di Gedung Bawaslu RI, Jakarta, Kamis (15/2).
(har)