PSSI resmi mengumumkan Satoru Mochizuki sebagai pelatih Timnas Putri Indonesia di Jakarta, Selasa (20/2). Ada target membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia Wanita 2035 yang diselipkan pada penunjukan juru taktik anyar tersebut.
"Tahun ini kita sudah merencanakan untuk 2035, kami ingin mencoba tim putri lolos kuota [Piala Dunia]. Itu sudah ada di blue print ketika memaparkan kepada FIFA tentang Indonesia Emas 2045," kata Erick di Jakarta, Selasa (20/2).
Menyusul target berpentas di panggung dunia itu, PSSI bekerjasama dengan Asosiasi Sepak Bola Jepang (JFA) untuk membantu wasit Indonesia dan kini di Timnas Wanita Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di situlah, dengan kerja sama kami bersama JFA untuk mencari figur terbaik. Saya sepakat dan merasa terhormat Coach Mochizuki yang sudah punya rekam jejak ke Olimpiade, [Piala Dunia] di Jerman, dan juga pernah juara dunia," ujar Erick.
Menurut Erick, keinginan Satoru Mochizuki menangani Garuda Pertiwi merupakan bukti kepercayaan pihak internasional kepada sepak bola Indonesia. Terlebih lagi, Satoru sudah menyiapkan rancangan visi hingga 10 tahun mendatang.
"Ini adalah hal positif ketika dunia internasional percaya dengan Indonesia. Kami sepakat membuat blueprint 10 tahun dan ini yang kami namakan hal penting sekaligus program yang serius," ucap Erick.
Tugas pertama Satoru bersama Timnas Wanita Indonesia adalah Piala Asia Wanita U-17 2024. Rencananya, turnamen junior itu akan berlangsung di Bali pada Mei-Juni mendatang.
Meski punya target tinggi satu dekade mendatang, Erick tidak ingin membebani Satoru di Piala Asia U-17 2024. Ia berharap Satoru membangun tim dengan bertahap.
"Sebagai tuan rumah Piala Asia U-17 nanti, saya tidak punya target dulu. Saya bilang ke coach untuk tidak ada target [di Piala Asia U-17]. Tapi kita harus tahu kapan saja kejuaraan dunia untuk wanita, tahapannya dimulai dari Piala Asia Wanita U-17 di Bali. Kami akan training camp secepatnya," ujar Erick.