Para atlet mendedikasikan diri mereka untuk mengunjungi petugas pertolongan pertama, para penyintas 9/11, dan keluarga korban.
Di 2017, atlet anggar Amerika Serikat, Ibtihaj Muhammad, membuat surat terbuka untuk Presiden Donald Trump agar bisa memberikan perlakuan yang sama kepada atlet muslim dan atlet berhijab dan menghentikan kebijakan atau langkah yang diskriminasi terhadap pemeluk agama Islam di Amerika Serikat.
Pada 2019 terjadi insiden yang melukai komunitas muslim di Amerika Serikat. Itu setelah atlet lari muslim Amerika Serikat Noor Alexandria Abukaram tiba-tiba didiskualifikasi saat dia sudah memenangkan lomba lari di Ohio. Dia didiskualifikasi karena mengenakan hijab.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring berjalannya waktu, liga olahraga mengambil peran mereka sebagai bentuk persatuan dan pemulihan Amerika.
Walaupun maraknya Islamophobia pasca kejadian 9/11, namun kebijakan olahraga di Amerika terhadap atlet muslim tidak seketat Prancis.
Kebebasan pemain untuk menjalankan ibadah sesuai dengan kepercayaan agamanya dibuat Amerika lewat peraturan pertandingan. Kini, MLS menjadi salah satu liga yang memberikan jeda buka puasa untuk pemain Muslim.
Maryland, negara bagian di Amerika Serikat juga mengeluarkan Undang-Undang yang melindungi hak-hak atlet perempuan berhijab untuk bertanding atau berolahraga tanpa adanya kekhawatiran.
Rancangan Undang-Undang yang disebut Undang-Undang Pakaian Inklusif membutuhkan waktu sekitar dua bulan untuk melalui perjuangan politik.
Meskipun, menurut data FBI, kejahatan kebencian terhadap Muslim tidak pernah turun kembali ke angka sebelum 2001 setelah meroket pada tahun 2015 dan 2016.
(rjr/rjr/rhr)