Kekalahan 0-2 Timnas Indonesia dari Irak membuat Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan dalam tekanan besar harus menang atas Filipina. Ini harga mati yang tak boleh ditawar.
Sejarah mencatat, Indonesia dan Filipina sudah bentrok 29 kali. Hasilnya 22 kali menang, 5 kali imbang, dan 2 kali kalah. Kabar baiknya, dua kekalahan itu tak tercipta di Indonesia.
Situasi ini membuat Indonesia percaya diri bisa menang atas Filipina. Namun rasa ini, yang biasa disebut dengan istilah kepedean atau over confidence, bisa menjadi bumerang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga :![]() INDONESIA OPEN 2024 Tampil di Istora Jadi Tambahan Energi Sabar/Reza Tembus Semifinal |
Jika tekanan harus menang dan kepercayaan diri berlebihan ini menguasai isi kepala para pemain, bukan tak mungkin performa di atas lapangan menjadi berantakan.
Ditambah lagi wajah Filipina tak sama dengan laga sebelumnya. Saat ini, dari 23 pemain yang didaftarkan, ada sembilan pemain baru, yang mereka itu keturunan Filipina-Eropa.
Dari sembilan pemain tersebut, enam di antaranya tampil saat melawan Vietnam. Mereka ini terbukti membuat permainan The Azkals lebih jantan dan membuat Vietnam kelabakan di kandang.
Wajah-wajah baru ini membuat lini serang Filipina lebih agresif. Buktinya, dua gol berhasil mereka sarangkan ke gawang Vietnam, meski akhirnya tetap kalah dengan skor 2-3.
Ini ancaman serius bagi Indonesia. Bukan tidak mungkin permainan tim asuhan Tom Saintfiet ini makin matang saat tandang di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Selasa (11/6) nanti.
Kabar gembiranya, Jay Idzes yang absen melawan Irak, kemungkinan akan main. Pemain yang baru membawa Venezia FC promosi ke Serie A ini masuk skuad, tapi sengaja dicadangkan.
Begitu pula dengan pemain naturalisasi baru, Calvin Verdonk. Pemain berposisi bek sayap kiri yang juga bisa jadi winger dan gelandang ini dipastikan sudah bisa tampil melawan Filipina.
Dengan hadirnya dua pemain ini, absennya Jordi Amat karena sanksi kartu merah, sepertinya tidak mengkhawatirkan. Kini tinggal bagaimana mentalitas pemain dikatrol untuk mengamankan tiket fase ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.