Eko Yuli Irawan tampil di Olimpiade 2024 dengan tiga cedera sekaligus menghinggapi tubuh lifter senior Indonesia tersebut.
Tampil di kelas 61 kilogram putra, Eko sudah diprediksi bakal bersaing ketat dengan Li Fabin. Kali ini Eko juga harus menghadapi kenyataan harus berjuang lebih keras karena selain persaingan dengan lifter China, ada tiga cedera yang menghambatnya mengeluarkan kemampuan terbaik.
Dalam angkatan snatch, Eko masih bisa mengangkat beban seberat 135 kilogram dan sempat membuatnya berada di peringkat kedua. Sedangkan dalam angkatan clean & jerk, Eko gagal mengangkat beban dari tiga percobaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah gagal pada percobaan angkatan ketiga dengan berat beban 165 kg, Eko tampak kesakitan.
"Saya tampil dengan kondisi yang tidak 100 persen. Cedera kaki saya belum sembuh tuntas. Lutut sudah dari tahun lalu, kalau yang paha samping kanan baru satu bulan lalu," kata Eko dikutip dari rilis Komite Olimpiade Nasional (NOC) Indonesia.
"Saya minta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia karena belum bisa memberikan medali. Tapi saya sudah mencoba untuk mengeluarkan semua kemampuan saya sampai titik darah terakhir," ucapnya menambahkan.
Terkait kondisi Eko, dokter Tim Indonesia Andhika Raspati mengungkapkan bahwa kondisi cedera Eko tidak terlalu parah. Meski terlihat pincang, tapi Eko dipastikan baik-baik saja.
"Tadi Eko bilang memang ada masalah di paha samping kanan, sudah sekitar sebulan lalu. Tadi sempat ditawarkan untuk dibawa pakai ambulans tapi Eko tidak mau. Kondisinya tidak separah itu, dia masih bisa jalan," ucap Andhika.
Ini merupakan kali pertama Eko gagal menyumbang medali di Olimpiade. Sejak tampil di Olimpiade 2008, Eko tercatat selalu bisa mempersembahkan medali. Dari empat Olimpiade sebelumnya, Eko menorehkan dua perak dan dua perunggu.
(nva/jun)