China Siapkan Jutaan Dolar untuk 'Ganggu' Pasar Mobil Listrik

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Selasa, 13 Des 2016 19:56 WIB
China menciptakan hypercar NextEV, sebuah 'monster' yang diprediksi bisa melawan mobil-mobil listrik dari pabrikan yang telah mapan.
NextEV NIO EP9, hypercar listrik dari China. (Courtesy NextEV)
Jakarta, CNN Indonesia -- Belakangan masyarakat pecinta otomotif di seluruh dunia dikejutkan dengan munculnya kendaraan roda empat bertenaga listrik dengan percepatan yang di luar dugaan, khususnya dari pabrikan Eropa dan Amerika.

Kini China telah bersiap dan melakukan pembuktian dengan kehadiran NextEV. Mobil super bertenaga listrik yang diklaim tercepat di dunia. China menunjukan keseriusannya pada mobil listrik, dengan menggelontorkan jutaan dolar demi memulai pasar mobil listrik termasuk supercar listrik.

Mobil bermuatan teknologi baterai sudah muncul beberapa dekade terakhir. Namun, mobil listrik murni baru memiliki produsen utama yang serius pada lima tahun terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Selain NextEV dengan supercar listrik bernama NIO EP9, ada beberapa pabrikan yang turut meramaikan pasar mobil listrik. Salah satunya ialah Tesla Motors, asal Amerika Serikat.

Pada saat itu Tesla Motors sempat mengungkapkan, bahwa tidak ada sedan berkekuatan listrik yang dapat menembus kecepatan lebih dari 200 mil per jam.
NextEV NIO EP9NextEV NIO EP9 (Foto: Courtesy NextEV)
NIO EP9, dalam uji coba drag race seperempat mil, tampil dengan kekuatan satu megawatt (1.341bhp) sampai titik tertentu. Kecepatan NIO EP9 terkenal di wilayah Nurburgring, sebuah sirkuit raksasa 12,9 mil yang biasa dikenal The Green Hell, Jerman.

Tembus Rekor Kecepatan

Pada uji cobanya, NextEV NIO EP9 mencapai kecepatan 195 mph. Mereka mengklaim menempuh 7 menit 05.12 detik, atau sekitar 17 detik lebih cepat dari rekor mobil listrik sebelumnya. Pencapaian tersebut diikuti oleh empat mobil. Dua merupakan pembalap yang menyamar. Sedangkan sisanya, merupakan supercar Porsce dan Lamborgini.

Dalam satu kali pengisian baterai berdurasi 45 menit, NIO EP9 menawarkan jangkauan lebih dari 265 mil, meski belum memiliki jaminan dalam produksi. Jika benar, Thiongkok tentu akan mengganggu pasar supercar listrik dan memiliki potensi menulis ulang aturan pasar hypercar.

Gelontoran jutaan dolar itu dapat dilihat pada apa yang disediakan investor awal perusahaan. Misal, dengan mengeluarkan biaya $1,2 juta untuk setiap EP9, perusahaan juga akan mempertimbangkan tambahan kecil untuk menjalankan produksi untuk meningkatkan profil global.

Kemunculnya NextEV, lebih dikarenakan polusi yang melumpuhkan banyak kota di China. Hal itu membujuk Beijing membuka sisi bisnis 'non-otomotif' bagi banyak perusahaan. Selain itu NextEV dan perusahaan telekomunikasi raksasa, berbalik mengembangkan LeEco. Semua itu nampaknya memiliki cukup dukungan, yang tentunya menjangkau pelanggan global.

Dan sekali lagi, China tampaknya akan kembali 'mengganggu' dunia dalam artian pesaing yang tidak lagi bvisa dianggap remah bagi mereka yang merasa telah mapan dalam bisnis mobil listrik yang diprediksi hadir lebih cepat dari dugaan. (pit)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER