Mental Antisipatif, Cegah Kenyamanan Saat Jalanan Lengang

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Selasa, 03 Jan 2017 08:10 WIB
Jangan sampai terbuai dengan lengangnya jalanan. Semakin lengangnya jalanan, maka risiko untuk terjadi kecelakaan pun semakin besar.
Meski jalanan kosong, bukan berarti lebih aman, melainkan risiko kecelakaan semakin besar. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menambah laju kecepatan kendaraan saat volume jalur yang dilalui dirasa sepi, mungkin biasa dilakukan oleh setiap pengemudi, baik kendaraan roda dua atau empat.

Pengemudi merasa yakin akan keamanannya saat membuka katub gas untuk memacu kendaraan, ketika tidak banyak kendaraan melintas pada jalurnya.

Pendiri dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Palubuhu berpendapat sebaliknya. Menurut Jusri, jalur dengan tingkat kepadatan yang rendah merupakan sebuah tanda akan munculnya suatu bahaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dia menemukan jalan sepi, jangan dia langsung bertindak nyaman dan aman. Justru jalan sepi adalah indikator, bahwa jalan tersebut berbahaya," kata Jusri kepada CNNIndonesia.com, belum lama ini.

Menurutnya, rata-rata pengemudi akan memacu kendaraan lebih cepat dari biasanya saat jalur lengang. Begitu juga dengan tingkat waspada orang-orang yang berada di sekitar akan menurun.

"Makanya, setiap jalan sepi sering terjadi kecelakaan fatal. Ketika memasuki jalan-jalan yang banyak persimpangan, antisipasi orang-orang yang menyeberang tiba-tiba," ujarnya.

Kata dia, untuk bermanuver pada kondisi jalur lengang, musti dilakukan secara teratur. Seperti mengecek spion, menyapu area blainspot sampai tidak panik jika terjadi sesuatu di jalan.

"Karena kalau dia tidak antisipatif, bahaya. Jika ada sesuatu yang buruk muncul, dia akan panik. Ketika panik, siapa dia, ilmu dia, kebenaran dia akan hilang semua. Jangan sampai diistirahatkan oleh malaikat," ucapnya.

Bagi dia, jalan raya dapat dikatakan merupakan pembunuh nomor satu. Pasalnya, meski sudah menguasai teknik mengemudi, faham akan kontur jalan, belum tentu hal itu juga dialami oleh pengemudi lain.

"Entah dia ngantuk atau bagaimana, atau tidak bisa bawa mobil mungkin. Dia kaget kita dihajar mereka. Jadi jangan mentang-mentang sudah pelan atau tertib sudah aman begitu saja. Jadi secara mental kita kalau sudah di jalan raya harus mempunyai mental antisipatif," kata dia. (pit)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER